Usai Pringati Inggris, Putin Klaim AL Rusia Mampu Deteksi Musuh di Dalam Air

- Minggu, 25 Juli 2021 | 22:39 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dan Panglima Angkatan Laut Rusia Nikolai Yevmenov menghadiri parade Hari Angkatan Laut di Saint Petersburg, Rusia, Minggu (25/7/2021). Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/rwa/cfo
Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dan Panglima Angkatan Laut Rusia Nikolai Yevmenov menghadiri parade Hari Angkatan Laut di Saint Petersburg, Rusia, Minggu (25/7/2021). Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/rwa/cfo

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengeklaim Angkatan Laut Rusia mampu mendeteksi setiap musuh di dalam air, atas air, dan udara. Ia juga tak segan akan meluncurkan serangan apabila ada musuh yang tak bisa dicegah.

Namun, hal serangan itu dilakukan bila diperlukan. Hal ini dikatakannya karena beberapa pekan setelah  Rusia pringati sebuah kapal perang Inggris yang melintasi Semenanjung Krimea.

"Kami mampu mendeteksi setiap musuh di dalam air, di atas air, di udara dan, jika diperlukan, melakukan serangan yang tak bisa dicegah untuk melawan mereka," kata Putin dalam acara parade hari angkatan laut di St. Petersburg, seperti yang dikutip Indozone, Minggu, (25/7).

Pernyataan disampaikan Putin, karena dipicu tentang insiden yang terjadi di Laut Hitam pada Juni. Saat itu, Rusia mengatakan mereka telah melancarkan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di lintasan kapal perang Inggris, untuk mengusirnya dari perairan Krimea.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Inggris. Pemerintahan Inggris yakin tembakan yang dilancarkan Rusia adalah "latihan menembak" yang telah diumumkan sebelumnya. Inggris juga mengatakan bahwa tidak ada bom yang dijatuhkan.

Bahkan, Inggris dan sebagian besar negara di dunia mengakui semenanjung di Laut Hitam itu adalah bagian dari Ukraina, bukan Rusia. Namun, Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Akan tetapi, Putin mengatakan pada Juni bahwa Rusia bisa menenggelamkan kapal perang HMS Defender milik Inggris, yang memasuki wilayah perairannya secara ilegal, tanpa memicu Perang Dunia Ketiga.

Tak hanya itum ia juga membeberkan bahwa Amerika Serikat berperan dalam provokasi itu.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X