Dokter Tirta menanggapi reaksi Stafsus Mensesneg Faldo Maldini soal kritikan terhadap pemerintah dalam bentuk mural. Dokter Tirta meminta Faldo tidak takut hanya oleh gambar. Dokter Tirta menegaskan bahwa seni tidak bisa diatur.
"Sebuah gambar, mural, graffiti memilik makna dalam. Seni tidak bisa di atur. Saya memiliki banyak kawan, yg lahir dari "bomber" dan karyanya skrng mendunia. Bahkan hampir semua toko saya, ada mural nya. Jangan pernah takut dengan sebuah gambar kawan," cuit dokter Tirta, dikutip Senin (16/8/2021).
Dokter Tirta pun mengajak Faldo Maldini untuk ngopi bareng sehingga pemikirannya bisa lebih terbuka.
Sebuah gambar, mural, graffiti memilik makna dalam
— TIRTA cipeng (@tirta_hudhi) August 14, 2021
Seni tidak bisa di atur
Saya memiliki banyak kawan, yg lahir dari "bomber" dan karyanya skrng mendunia
Bahkan hampir semua toko saya , ada mural nya
Jangan pernah takut dengan sembuah gambar kawan
Mari ngopi@FaldoMaldini pic.twitter.com/I8FxYbdgs7
"Buat Faldo Maldini, saya respect dengan pilihan politik anda. Tapi mencoba mengatur "mural" dan "gambar itu udah offside. Bomber adalah istilah yang digunakan oleh graffiti artisan di jalan. Sering2 lah anda nongkrong dengan saya bersama komunitas," lanjut dokter Tirta.
"Biar anda sedikit terbuka, mari kita keliling-keliling, dengan "street culture", yang mungkin terdengar asing buat anda. Jadi anda tau dan mengenalnya. Pintu toko saya selalu terbuka buat anda lalu akan saya bawa ke "komunitas" manapun yang anda mau," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Faldo Maldini jadi sasaran kritik netizen karena menentang mural kritikan terhadap Jokowi dengan dalih tidak ada izinnya.
"Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang. Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan," ujar Faldo Maldini beberapa waktu lalu.
Padahal, dalam foto yang beredar, aparat hanya menghapus mural Jokowi, namun membiarkan graffiti yang dicoret di tembok itu.
Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang. Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan.
— Faldo Maldini (@FaldoMaldini) August 13, 2021
Berubahnya sikap Faldo Maldini dengan saat masih menjadi oposisi, membuat netizen mengaitkan dia dengan Ali Mochtar Ngabalin, yang kini menjabat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP). Ngabalin dulu dikenal kritis, namun berubah 180 derajat setelah masuk ke pemerintahan.
