Sri Mulyani punya alasan khusus bersedia kembali memimpin Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dia mengungkapkan salah satunya adalah untuk menjaga perekonomian bangsa dari pelemahan global.
Saat ini kondisi global masih penuh tantangan bagi seluruh negara di dunia. Negara maju dan berkembang pun tengah memperlihatkan gelagat pelemahan perekonomian karena tendensi dagang memanas hingga Brexit.
IMF mencatat pertumbuhan perekonomian global melambat dari 3,6 persen pada 2018, menjadi 3,0 persen setahun berselang.
"Banyak hal untuk Indonesia menghadapi perekonomian global yang sangat dinamis dan tidak pasti, serta pelemahan ekonomi yang cukup menekan dari seluruh dunia. Dibutuhkan langkah terus menjaga perekonomian kita dari tantangan pelemahan global," kata Sri Mulyani kepada wartawan setelah bersua Jokowi, di Istana Negara, Selasa (22/10).
Selain menjaga perekonomian Tanah Air, Sri Mulyani juga ingin melanjutkan kebijakannya dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SMD) dari sektor ekonomi. Tujuannya agar meningkatkan daya saing anak-anak bangsa agar tidak kian tertinggal.
Visi itu juga sejalan dengan program prioritas Jokowi-Ma'ruf Amin. Oleh karenanya, Sri Mulyani bertekad bersama pemerintah mewujudkan cita-cita tersebut.
"Saya secara pribadi merupakan suatu kehormatan bisa kembali menjadi Menkeu dengan terus mendorong kualitas SDM, seperti yang menjadi prioritas selama ini," tutur Sri Mulyani.
Selain Sri Mulyani, Jokowi juga telah memanggil sejumlah nama untuk menjadi menteri di kabinetnya. Namun, hanya Sri Mulyani yang sudah dipastikan posisinya di kementerian.
