Kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amien harus diisi orang-orang yang berkompeten. Hal ini mengingat perkembangan global dan kebutuhan memajukan perekonomian Indonesia menjadi tantangan yang bakal dihadapi.
Begitu kata Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro saat dihubungi terkait komposisi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf nanti, Rabu (16/10).
Menurutnya, kabinet harus lebih banyak diisi dari kalangan profesional dibanding menteri dari lingkungan partai politik. Ia menilai, kalangan profesional lebih memumpuni dalam menjalankan tugas yang diberikan lantaran tidak memiliki beban kepentingan dan campur tangan partai.
"Salah satu keuntungan kalangan profesional, karena akan lebih loyal ke presiden, dan tarik-tarikan politik dari partai kurang atau tak ada, karena bukan kader," ucap Siti.
Siti menambahkan presiden juga harus memilah kalangan profesional guna menyesuaikan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi lima tahun ke depan. Salah satunya masalah ekonomi global serta peningkatan ekonomi nasional.
"Menteri-menteri yang direkrut harus kompeten dan profesional agar mereka mampu melakukan inovasi-inovasi yang bermanfaat. Selain itu juga fokus melaksanakan tugasnya dan mengedepankan kepentingan negara," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mengatakan porsi untuk menteri dari kalangan profesional 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. (MA)
Artikel Menarik Lainnya:
- Hasil Polling Menteri Milenial Indozone: Profesional Jadi Idola
- Kursi Menteri Jokowi yang Lebih Baik Diduduki Kalangan Profesional
- Legenda Raja Ampat, Empat Orang Raja yang Berasal dari Telur