Tak Ada yang Berani Sentuh, Mayat Korban Corona di Ekuador Bergelimpangan di Jalan

- Senin, 6 April 2020 | 15:15 WIB
Mayat korban corona di Ekuador. ( REUTERS/Vicente Gaibor del Pino)
Mayat korban corona di Ekuador. ( REUTERS/Vicente Gaibor del Pino)

Korban meninggal akibat virus corona terus bertambah di setiap negara, termasuk juga di Ekuador.

Mirisnya, di negara yang berbatasan dengan Colombia di bagian utara, negara Peru untuk bagian timur dan selatan ini, mayat-mayat korban corona dibiarkan berserakan di jalanan tanpa ada yang mengurus.

Dari foto-foto yang diunggah oleh Reuters akhir minggu lalu terlihat, sejumlah mayat bergelimpangan di jalanan. Tampak pula sesosok mayat di jalanan Kota Guayaquil yang hanya ditutupi oleh sehelai kain.

-
Mayat korban virus corona di Ekuador. (REUTERS/Vicente Gaibor)

Foto mayat-mayat yang meninggal akibat virus corona di Ekuador ini juga beredar di media sosial, termasuk Twitter.

Dari foto yang diunggah oleh seorang pengguna akun bernama telesurenglish terlihat, mayat yang sudah terbungkus kain dibiarkan berbaring di sebuah kursi panjang. Mayat tersebut dipayungi oleh sebuah payung berwarna ungu.

Di kursi itu pula tampak ada tulisan, bahwa warga sudah menghubungi 911 tapi tidak ada satu orang pun yang datang membantu.

"Kami menelepon 911 dan tidak ada yang membantu!" isi tulisan tersebut.

Hingga Senin (6/4/2020), tercatat ada 3.646 kasus positif corona di Ekuador dengan angka kematian sebesar 180 orang.

Karena tak ada yang berani memindahkan mayat-mayat itu, pemerintah akhirnya menurunkan tentara untuk mengangkut mayat-mayat tersebut.

-
Petugas membawa mayat korban corona. (REUTERS/Vicente Gaibor del Pino)

Ada sekitar 150 jenazah yang berhasil dikumpulkan tentara dari jalana dan rumah-rumah warga. 

Sementara itu, Wakil Presiden Ekuador, Otto Sonnenholzner menyampaikan permintaan maaf terkait dengan kondisi yang terjadi di Guayaquil ini.

-
Petugas membawa mayat korban corona di Ekuador. ( REUTERS/Vicente Gaibor del Pino)

"Kami telah melihat gambar-gambar yang seharusnya tidak terjadi dan sebagai pelayan publik, saya meminta maaf," kata Otto yang dilansir dari AFP.

Karena banyaknya korban meninggal akibat virus corona, rumah pemakaman mengaku kehabisan bahan baku peti mati.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X