Naiknya Harga Gas Melon, Pemerintah Abai pada UMKM

- Senin, 20 Januari 2020 | 13:54 WIB
Ilustrasi gas elpiji 3 kg. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Ilustrasi gas elpiji 3 kg. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Wakil Ketua Fraksi PAN di DPR, Saleh Partaonan Daulay menyatakan, rencana pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 3 kg (gas melon) sangat mengecewakan masyarakat terutama pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurutnya, harus disadari bahwa roda perekonomian masyarakat menengah ke bawah sangat ditentukan dengan keberadaan gas epiji ini.

"Para pedagang bakso keliling, nasi goreng, bubur, gorengan, makanan kecil, jajanan, makanan pasar, dan lain-lainnya sangat tergantung dengan gas elpiji. Tentu sangat tidak bijaksana jika masyarakat kecil seperti ini diabaikan," ucapnya saat dihubungi Indozone, Senin (20/1/2020).

Saleh meminta pemerintah memberi ruang yang cukup agar masyarakat bisa mendapatkan penghidupan yang layak. Itu adalah hak konstitusional setiap warga negara.

"Jangan karena untuk menaikkan pendapatan dan menghemat anggaran, hak-hak konstitusional seperti itu terlupakan," tegasnya.

Dia mengatakan, kenaikan tersebut dipastikan akan semakin menambah beban masyarakat. Apalagi, kebijakan kenaikan ini hampir berbarengan dengan kebijakan pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan yang telah berlaku efektif per 1 Januari 2020 yang lalu.

Subsidi elpiji ini, dinilai banyak yang tidak tepat sasaran. Karena itu, subsidinya dicabut, lalu akan dibuat lebih tepat sasaran.

Menurutnya, sepintas, alasan ini seperti benar. Namun dalam praktiknya nanti, akan tetap ada kesulitan. Sebab, pemerintah sendiri dinilai tidak memiliki basis data yang akurat terkait lapisan masyarakat yang layak menerima subsidi.

"Lihat saja data Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Ada banyak masyarakat yang merasa berhak, tetapi tidak masuk dalam data PBI. Tetapi sebaliknya, ada masyarakat yang kelihatannya mampu dan bahkan ada yang mengaku mampu, tetap masuk dalam data PBI," katanya.

Saleh menegaskan kalau datanya salah, pelaksanaan pemberian subsidi dipastikan akan menemui kendala. Akan ada kecemburuan dan perasaan diperlakukan tidak adil.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X