KTT G20: Presiden Jokowi Soroti Kesenjangan Kapasitas Kesehatan

- Selasa, 15 November 2022 | 18:00 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan (Reuters/Sonny Tumbelaka)
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan (Reuters/Sonny Tumbelaka)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tengah berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada hari ini, Selasa (15/11/2022). Dalam forum besar itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti masalah kesenjangan kapasitas kesehatan.

Presiden Jokowi mengajak negara-negara anggota G20 bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut. Menurutnya, negara berkembang butuh kemitraan yang memberdayakan.

"Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan. Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan," kata Jokowi saat membuka sesi II KTT G20 di Nusa Dua, Bali, INDOZONE melansir dari Antara, Selasa (15/11/2022).

-
Presiden Jokowi di hadapan para media (Reuters/Willy Kurniawan)

Baca Juga: KTT G20: Presiden Jokowi Minta Perang Diakhiri!

Di hadapan 17 pemimpin negara anggota G20 dan pemimpin organisasi internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia dan Bank Dunia, Presiden Jokowi meminta negara-negara maju menempatkan negara-negara berkembang sebagai bagian dari solusi persoalan-persoalan kesehatan.

"Negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global, termasuk pusat manufaktur dan riset," ungkapnya saat menyampaikan sambutan pada sesi kerja kedua KTT G20 yang menyoroti arsitektur kesehatan global.

Dia mengatakan, bahwa kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan dapat ditekan apabila negara-negara maju dan para pemilik modal meningkatkan investasi di sektor kesehatan di negara-negara berkembang, serta memperkuat kerja sama riset dengan negara berkembang.

"Kerja sama riset dan transfer teknologi diperkuat, dan akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas. Selain itu, TRIPS Waiver harus diperluas pada semua solusi kesehatan, termasuk diagnostik dan terapeutik. WHO juga harus merealisasikan komitmennya terkait hubs dan spokes solusi kesehatan," katanya.

Sekadar informasi, Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS) Waiver adalah skema pemerataan vaksin yang diusulkan oleh India dan Afrika Selatan dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada 2 Oktober 2020.

India dan Afrika Selatan mendesak WTO melepaskan kewajiban melindungi hak atas kekayaan intelektual terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan pengobatan COVID-19. WTO menyepakati usul TRIPS Waiver pada Juni 2022.

Presiden Jokowi ingin memanfaatkan momentum itu dan kepemimpinan Indonesia di G20 untuk memperluas penerapan TRIPS Waiver dalam penanganan masalah kesehatan yang lain. Jadi, tidak terbatas pada COVID-19 saja, mengingat dunia saat ini menghadapi berbagai ancaman kesehatan.

Sementara itu, hubs (sentra) dan spokes (penghubung) merupakan skema distribusi vaksin yang dimulai dari titik produksi, bandar udara sebagai sentra, sampai fasilitas pelayanan kesehatan terkecil yang ada di suatu negara.

Dalam sesi kedua KTT G20, Presiden Jokowi meminta WHO merealisasikan komitmennya terkait penguatan kapasitas hubs dan spokes negara-negara sebagai bagian dari upaya memperkuat arsitektur kesehatan dunia.

Baca Juga: Di KTT G20, Presiden Jokowi Tegaskan Paradigma Kolaborasi Penting untuk Selamatkan Dunia

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X