Prioritaskan Persatuan, KIB Cegah Munculnya Politik Identitas

- Minggu, 5 Juni 2022 | 09:00 WIB
Silaturahmi KIB. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Silaturahmi KIB. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, mengatakan masyarakat Indonesia sudah bosan dengan polarisasi yang terjadi dalam satu dekade terakhir. Untuk itulah PAN, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), menggagas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk mencegah hal serupa.

Hal ini dikatakan Zulkifli dalam silahturahmi nasional KIB yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.

"Masyarakat sudah bosan dengan narasi perpecahan dan provokasi, mereka mendambakan persatuan, agar energi bangsa bisa kita curahkan untuk pikiran-pikiran dan kerja nyata memajukan Indonesia. Inilah semangat yang mendasari bersatunya Partai Amanat Nasional, Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan dalam Koalisi Indonesia Bersatu ini," kata Zulkifli.

Zulkifli berujar, politik semestinya menjadi jalan untuk mencapai kemaslahatan bersama, mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Bukan justru mengkotak-kotakkan antara kawan dan lawan, membenturkan kami melawan mereka, saling menyerang dan meniadakan satu sama lain.

Baca juga: Pengendara Mobil Berpelat RFH yang Pukuli Warga di Tol Ditangkap

Dia bilang KIB melihat bahwa salah satu penyebab polarisasi di tengah masyarakat  adalah diselenggarakannya pemilu presiden yang hanya diikuti dua pasangan calon saja. Sehingga dirinya sangat berharap Pemilu mendatang bisa menghadirkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Semangat besarnya adalah menghindari polarisasi dan perpecahan, seraya membuka pintu selebar-lebarnya, menggelar karpet biru, kuning, dan hijau untuk siapa pun putra-putri terbaik bangsa yang ingin mengabdi kepada negaranya," jelas Zulkifli.

Politik Santun

Di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, bilamana rakyat memiliki ekspektasi dengan adanya suasana politik yang santun dan sejuk. Kemudian dengan mengedapankan politik gagasan dan ide, sekalipun kompetisi politik merupakan sebuah keniscayaan dalam demokrasi.

Untuk itu, Airlangga menuturkan bahwa KIB dibangun untuk mencegah politik identitas yang menimbulkan masyarakat terbelah. Dia ingin di Pemilu 2024 dapat menciptakan atmosfir persatuan dalam kebersamaan.

"Kita sudahi politik identitas yang menimbulkan polarisasi tajam, yang dapat mengoyak tenun kebangsaan kita. Dengan Koalisi Indonesia Bersatu kita ciptakan atmofsir polirtik persatuan dalam kebersamaan untuk menghadapi kontenstasi politik tahun 2024 yang akan digelar pada Februari 2024," tegas Airlangga.

Cerdaskan Semua

Sementara, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyampaikan jika pembangunan KIB adalah dalam rangka menghadirkan koalisi yang mencerdaskan semua pihak dalam berdemokrasi. Sebab, sebuah koalisi tidak hanya sekadar mengikat simpati, dukungan, dan loyalitas melalui sebuah emosional.

"Koalisi tentu sepenuhnya menyadari hal ini, kita tidak bisa lagi mengikat simpati, dukungan dan loyalitas dengan hubungan loyalitas dan emosional. Koalisi harus mencerdaskan kita semua dalam berdemokrasi," urai Suharso.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X