Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, banyak aspirasi yang mengingingkan Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipasangkan dengan Anies Baswedan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, kemunculan aspirasi tersebut lantaran AHY dan Anies dapat saling melengkapi dan memberikan efek yang lebih kuat ketika disandingkan sebagai sesama tokoh yang merepresentasikan semangat perubahan.
Apalagi, kata Herzaky, AHY memiliki rekam jejak dalam memimpin organisasi dengan jumlah massa yang besar dan kompleks, yakni partai politik.
Baca Juga: Tim dari NasDem-Demokrat-PKS Bertemu dengan Anies, Bahas Kriteria soal Cawapres
“Apalagi, Ketum AHY sendiri memiliki 3K, karakter, kompetensi, dan kinerja atau jejak rekam yang terbukti dalam memimpin organisasi sebesar dan sekompleks partai politik besar dengan puluhan ribu pengurus dan jutaan kader seperti Partai Demokrat,” kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin,(32/10/2022).
Kendati demikian, lanjut Herzaky, saat ini partainya tengah fokus membahas kriteria capres dan cawapres bersama partai politik calon mitra koalisi, termasuk cara menentukan kriterianya.
Dia menyebut, Demokrat bersama partai calon mitra koalisi yakni NasDem dan PKS belum secara resmi membahas nama tokoh yang bakal diusung. Meskipun saat ini, kata dia, sudah ada beberapa nama yang dikantongi.
“Untuk penentuan, menunggu kesepakatan seluruh parpol calon mitra koalisi. Sebelumnya, ada mekanisme internal di tiap parpol yang harus dijalani dalam memutuskannya,” ungkap Herzaky.
Baca Juga: Demokrat, PKS dan NasDem Mulai Bahas Momentum Deklarasi Koalisi
Herzaky mengungkapkan, Anies dan AHY menyebut ada 5 kriteria capres-cawapres yang bakal diusung poros koalisi perubahan. Adapun 5 kriteria tersebut, yakni memiliki integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan.
Tak hanya itu, Herzaky menuturkan, pasangan capres maupun cawapres juga harus memiliki elektabilitas yang tinggi. Karena, kata dia, elektabiltas penting untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Selain itu, diungkapkan Herzaky, rekam jejak dan kemampuan mengelola pemerintahan juga menjadi poin krusial yang harus dimiliki untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan.
“Selanjutnya, chemistry karena kami ingin presiden dan wakil presiden saling melengkapi, saling mendukung, bukan malah saling mendahului atau saling berkontestasi,” tandasnya.
