Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun satu dari enam pihak yang diamankan tim Satgas KPK dalam operasi tangkap tangan di Kepulauan Riau, Rabu (10/7/2019).
Sebelum terjaring OTT KPK, Nurdin merupakan sosok yang telah lama melintang di dunia politik.
Mantan Direktur Perusahaan Pelayaran Rakyat itu mengawali karier politiknya sebagai Wakil Bupati Karimun periode 2001-2005 dan kembali terpilih di dua periode selanjutnya.
Karier politik Nurdin semakin melejit saat menjadi wakil Muhammad Sani dalam Pilkada Kepri 2016-2021. Namun ditengah masa pemerintahan Sani tutup usia dan jabatan Gubernur Kepri dialihkan ke Nurdin.
Aset Miliaran
Dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor ke KPK pada 2017, Nurdin melaporkan harta kekayaannya Rp 5,873 miliar. Rinciannya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 4,461 miliar yang tersebar di Kabupaten Karimun, Kepri.
Nurdin pun memiliki tiga kendaraan roda empat senilai Rp 370 juta, yang terdiri dari Honda CR-V Tahun 2005, Toyota New Camry (2011), dan Honda CR-V (2012).
Sosok yang tidak memiliki utang itu juga memiliki harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 460 juta. Nurdin juga tercatat memiliki kas senilai Rp 581,691 juta.
