Keras! Ini Penyebab Sriwijaya Air "Pisah Ranjang" Dengan Garuda

- Jumat, 8 November 2019 | 18:17 WIB
Sriwijaya Air. (Instagram/@757spotter)
Sriwijaya Air. (Instagram/@757spotter)

Pengacara Sriwijaya Air Group, Yusril Ihza Mahendra mengungkap penyebab perseteruan antara Sriwijaya Air Grup dengan Garuda Indonesia Grup yang menyebabkan kerjasama manajemen keduanya putus. 

Yusril yang juga salah satu pemilik saham Sriwijaya Air mengungkap, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan langkah untuk mengakhiri kerjasama. 

"Langkah tersebut diambil karena adanya instruksi mendadak dari GA Grup kepada semua anak perusahaannya (GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata) untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran cash dimuka Kamis kemarin. Kalau tidak bayar cash dimuka diperintahkan agar tidak memberikan pelayanan service dan maintenance apapun kepada Sriwijaya," ujar Yusril dalam keterangan resmi yang indozone terima, Jumat (8/11). 

Yusril mengungkap, pihaknya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap Garuda Indonesia sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya. 

"Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November kemarin karena terhentinya pelayanan oleh anak-anak perusahaan GA (Garuda) Grup," jelasnya. 

Menurut Yusril, sejak kemarin (7/11) Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup.

Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan service pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan GA Grup lagi.

"Pekerjaan itu sebelumnya memang ditangani oleh Sriwijaya sendiri. Namun setelah kerjasama dengan GA Grup, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak-anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal," tuturnya. 

Yusril memastikan pada hari ini seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal. Ia juga memastikan seluruh peralatan line maintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Grup, sudah diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.

Yusril juga menganggap bahwa kerjasama dengan GA Grup selama ini hanya merugikan kepentingan Sriwijaya karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA Grup dengan Sriwijaya

"Performance Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Grup melalui Citilink. Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu," pungkasnya. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Enigma Sergio Aguero saat Jumpa Liverpool di Anfield

Chevy E-10 Concept, Perpaduan Gaya Vintage Dengan Mesin Zero Emission

Surat Sakti yang Bikin Garuda & Sriwijaya 'Cerai' Lagi?

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X