Mayapada Group dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjalin kerja sama untuk mengembangkan program Jakpreneur agar bisa lebih maju. Ini ditandai dengan penyerahan bantuan dari Mayapada berupa 210 unit gerobak dan 10 unit booth.
Komisaris Utama Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menyambut baik sinergi dengan Pemprov DKI Jakarta. Dia menilai kerja sama ini dilakukan untuk membantu para pelaku usaha.
"Terima kasih Pemda DKI yang memberikan kesempatan kita bisa ikut partisipasi," kata Tahir di Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Tahir menjelaskan, selama ini pihaknya punya fokus dan konsentrasi untuk mengurangi angka kemiskinan lewat berbagai cara atau program. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan barang kepada pelaku Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM).
"Passion kami adalah bagaimana mengurangi kemiskinan. Passion kita yang utama yaitu, menciptakan satu bisnis opportunity. Dengan sendirinya kalau hulunya ekonominya bisa terselesaikan, pasti hilirnya juga akan banyak membantu," ujarnya.
Dia mencontohkan, jika suatu daerah kumuh dan miskin sering terjadi tawuran, sejatinya hal itu bisa diatasi dengan menciptakan peluang bisnis. Ujungnya, hal-hal negatif yang selama ini muncul bisa hilang secara perlahan.
Dikatakannya pula, bantuan yang diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta hari ini merupakan tahap pertama. Nantinya, untuk tahap kedua akan dilakukan komunikasi, seperti apa kebutuhan para pelaku usaha yang tergabung dalam program Jakpreneur.
"Lalu tahap kedua, tadi kita beritahu kepada asisten ekonomi, kita serahkan 100 motor sampah juga. Sehingga bisa ciptakan lapangan kerja orang-orang ojek bisa bantu menjadi pengemudi," sambungnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku bahagia dan dengan dengan bantuan yang diberikan Mayapada Group. Bantuan ini diakuinya akan memberikan dampak kepada pelaku UMKM di Jakarta
Dia menyebut, Mayapada Group memulai sebuah langkah baru yang penting dalam meningkatkan kesejahteraan di Jakarta. Anies mengatakan, Jakarta adalah kota 'magnet', karena selalu menjadi sorotan dan dilirik dalam hal bisnis.
Menurutnya, wajar bila pihak swasta memberikan perhatian serta bantuan untuk mendukung bisnis-bisnis skala kecil yang digerakkan masyarakat, terutama Jakpreneur.
"Semua datang ke sini, dan memang Jakarta berkontribusi 18 persen dari GDP nasional. Karena itulah, di sini betul-betul magnet. Banyak yang datang ke kota ini, kota ini menjadi eskalator sosial ekonomi," tutur Anies.
"Kami berkepentingan untuk bisa memberikan kesempatan kepada yang kecil untuk jadi besar dan yang besar tambah besar," lanjut dia.
Program Jakpreneur
Diketahui, Program Jakpreneur telah dituangkan dalam Pergub Nomor 102 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dalam Pergub Nomor 2 tahun 2020 tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu yang kemudian diperkenalkan dengan nama Jakpreuneur.
