Indonesia memiliki pelajar hampir 55 juta orang setiap tahunnya. Jumlah ini, menjadi salah satu peluang untuk membuka perusahaan teknologi pendidikan, terutama yang bergerak dalam pembelajaran online.
Staf Ahli Bidang Pengembangan Teknologi Pembelajaran Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Abi Sujak mengatakan, dengan potensi tersebut, perusahaan teknologi pendidikan, harus melakukan berbagai inovasi bukan hanya sekedar menyajikan soal-soal dalam platform digital.
"Kami terus mendorong adanya pembelajaran online. Dulu hanya Universitas Terbuka yang melakukan itu. Tetapi saat ini sudah sangat banyak," ujarnya saat diskusi yang digelar Quipper, Kamis (29/8).
Ia yakin, dengan semakin terhubungnya internet ke seluruh pelosok, akses untuk pembelajaran online semakin terbuka lebar. Kementerian Pendidikan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terus melakukan pemerataan sistem IT di seluruh sekolah. "Ini untuk memasuki era 4.0," katanya.
"Namun, perusahaan teknologi pendidikan, perlu melakukan berbagai terobosan terutama terkait semakin mendorong siswa untuk membuat riset dengan menghadirkan konten riset learning," ungkapnya.
Manajer Bisnis Quipper Indonesia Ruth Ayu Hapsari mengatakan, dari datanya, 2017 tingkat pengenalan pelajar awareness untuk belajar online hanya 6 persen. Namun, pada 2018 naik drastis mencapai 93 persen. "Ini per 100 orang atau pelajar," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi untuk menghadirkan layanan konten digital pembelajaran online. Salah satunya, dengan menghadirkan tutor dan vidio masterclass. Selain itu, dalam waktu dekat akan mengeluarkan produk anyar.
"Rata-rata pengguna Quipper vidio menonton 10 vidio dan mengerjakan 50 soal per minggu saat periode ujian, sedangkan pengguna vidio masterclass dengan suport tambahan dari coach dan tutor online, angkanya bisa dua kali lebih besar," ujarnya.
Ia menegaskan, pembelajaran online berdampak pada tingginya tingkat kelulusan siswa pada perguruan tinggi yang jadi target pelajar. "Hasil riset pada 3000 responden, 58 persen pengguna Quipper vidio diterima di perguruan tinggi negeri," ujarnya.
