Naruhito secara resmi menyatakan dirinya naik takhta pada Selasa (22/10) dalam sebuah upacara yang digelar di Tokyo, Jepang. Dengan begitu, Naruhito dinobatkan menjadi Kaisar Jepang di Takhta Chrysanthemum.
"Dengan ini, saya mengumumkan penobatan saya di dalam dan di luar negara," ujar Kaisar Naruhito didampingi oleh Permaisuri Masako, setelah melakukan ritual penobatan di hadapan ratusan tamu undangan.
Kaisar Naruhito terlihat mengenakan jubah tembaga tebal dan topi baja hitam, sementara Permaisuri Masako memakai kimono berlapis. Sekitar 2.000 tamu hadir, termasuk Pangeran Charles dari Inggris dan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon.
Dalam pernyataannya, Naruhito berjanji akan memenuhi tanggung jawabnya sebagai lambang negara dan persatuan rakyat. Acara penobatan itu ditutup dengan teriakan 'Banzai!' (artinya panjang umur 10 ribu tahun) oleh Perdana Menteri Shinzo Abe.
Parade yang seharusnya digelar dalam rangka penobatan Kaisar Naruhito sengaja ditiadakan karena situasi Jepang belum stabil akibat topan Hagibis yang menghantam Negeri Sakura itu pada pekan lalu.
Kendati demikian, parade penobatan Kaisar akan tetap dilakukan pada 10 November mendatang karena itu sudah menjadi tradisi sejak 2.000 tahun lalu.
Naruhito menjabat sebagai Kaisar Jepang ke-136 pada 1 Mei 2019, setelah ayahnya, Kaisar Akihito yang sudah berusia 85 tahun, mengundurkan diri dari takhta karena kondisi kesehatannya memburuk.
Kaisar Akihito telah berkuasa selama empat dekade, menggantikan ayahnya, Kaisar Hirohito yang berkuasa semasa Perang Dunia II. Kaisar Hirohito merupakan kaisar Jepang pertama yang turun takhta dalam kurun waktu 200 tahun.