3 Tahun Jadi Tahanan Rumah di Kanada, CFO Huawei Akhirnya Bebas

- Sabtu, 25 September 2021 | 11:18 WIB
Chief Financial Officer Huawei Technologies Meng Wanzhou. (REUTERS/Jesse Winter)
Chief Financial Officer Huawei Technologies Meng Wanzhou. (REUTERS/Jesse Winter)

Eksekutif telekomunikasi China Meng Wanzhou dibebaskan setelah tiga tahun menjadi tahanan rumah di Kanada, menyusul kesepakatan dengan departemen kehakiman AS untuk menangguhkan tuduhan penipuan terhadap dirinya yang telah merusak hubungan Beijing dengan Washington dan Ottawa.

Meng yang merupakan Chief Financial Officer (CFO) Huawei dan putri pendiri perusahaan raksasa tersebut diberikan pembebasan dalam sidang pengadilan Vancouver, beberapa jam setelah jaksa AS mengumumkan kesepakatan di New York.

Dia kemudian terbang ke kota Shenzhen, kembali ke China untuk pertama kalinya sejak penangkapannyadi bandara internasional Vancouver atas perintah otoritas AS pada 2018, dilansir Guardian.

Baca juga: Ditahan Pemerintah AS, CFO Huawei Menangis Lihat Dukungan Para Pegawai

Sejak itu dia menjadi tahanan rumah, dipantau oleh perusahaan keamanan swasta yang dia bayar sebagai bagian dari perjanjian jaminannya.

"Selama tiga tahun terakhir, hidup saya terbalik. Itu adalah waktu yang mengganggu bagi saya sebagai seorang ibu, istri dan seorang eksekutif perusahaan," katanya kepada wartawan di luar pengadilan, dikutip dari Guardian.

Berdasarkan kesepakatan itu, penuntutan Meng akan ditangguhkan hingga Desember tahun depan dan akan dibatalkan seluruhnya jika dia memenuhi kewajibannya.

Salah satu kewajiban itu adalah tidak bertentangan dengan pernyataan fakta yang dia tandatangani sebagai bagian dari kesepakatan, sambil mempertahankan pengakuannya untuk tidak bersalah, atau menyarankan agar dia menandatanganinya secara tidak sukarela.

Meng didakwa atas tuduhan penipuan bank dan transfer karena diduga menyesatkan bank HSBC tentang kegiatan Huawei di Iran.

Menurut laporan Reuters pada tahun 2012 dan 2013, yang dirujuk dalam kasus AS terhadapnya, Meng dan Huawei terkait dengan skema untuk menjual peralatan komputer ke Iran, yang melanggar sanksi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X