Anies Apresiasi Menkes Berani Minta Maaf Soal Salah Tafsir Nilai E Penanganan Corona

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 09:09 WIB
Anies Baswedan dan Menkes Budi Gunadi (photo/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Muhammad Iqbal)
Anies Baswedan dan Menkes Budi Gunadi (photo/ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Muhammad Iqbal)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi klarifikasi dan permintaan maaf dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, terkait Pemprov DKI Jakarta yang mendapatkan nilai E dalam penanganan Covid-19.

"Kami apresiasi klarifikasi dan permintaan maaf Menkes, Pemprov DKI Jakarta sendiri terbuka untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam mereview indikator risiko yang merupakan standar baru dari WHO dalam melihat laju penularan pandemi dan respons daerah pada penanggulangan wabah COVID-19," kata Anies, Jumat (28/5/2021).

Menkes Budi mengklarifikasi bahwa nilai E itu bukanlah penilaian kinerja daerah dalam penanganan Covid-19, melainkan indikator risiko.

"Saya minta maaf atas kesimpangsiuran berita. Indikator ini tidak menjadi penilaian kinerja kota/kabupaten, provinsi. Apalagi tenaga kesehatannya sudah paling baik yang mereka lakukan," kata Menkes Budi.

Anies mengklaim bahwa Menkes Budi justru memuji Jakarta sebagai salah satu wilayah terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19. Jakarta gencar melaksanakan program vaksinasi dan unggul dalam menyiapkan rumah sakit daerah dalam menghadapi jumlah pasien Covid-19.

"Karenanya dalam kesempatan yang baik itu, Menkes Budi turut menyampaikan permohonan maaf kepada petugas dan tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang telah bekerja keras sejak awal pandemi," ucapnya.

Anies menekankan bahwa pihaknya selalu mengutamakan fakta dan transparansi dalam penanganan pandemi Covid-19 untuk keselamatan warga. Tafsir dari Wamenkes justru dinilai mengganggu.

"Penilaian dengan skema seperti yang sempat dikeluarkan oleh Wamenkes itu (tanpa sosialisasi) justru berisiko mengganggu kerja serius penanganan pandemi. Untuk itu, kami mengapresiasi klarifikasi Pak Menkes. Pak Menkes paham betul dan sudah terbiasa kerja berbasis sains dan bukti lapangan," tutur Anies.

Anies memuji kerja sama antara Pemprov DKI dengan Kemenkes sejak dipimpin oleh Menkes Budi terjalin dengan baik.

"Kami merasakan sekali, sejak Pak Menkes menjabat Desember 2020 lalu, kerja bersama kita jadi amat baik. Beliau cerdas, bijak, open minded, cepat sekali bekerjanya, dan selalu mengutamakan kolaborasi," tutur Gubernur Anies.

Kesalahpahaman ini bermula dari  Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Jakarta mendapatkan nilai E dalam hal kapasitas tempat tidur dan pelacakan kasus tidak baik.

"Masih banyak daerah yang dalam kondisi terkendali, kecuali di Jakarta kapasitasnya E karena di DKI bed occupation rate-nya sudah mulai meningkat dan tracing-nya tidak terlalu baik," kata Dante.

Dante juga menyampaikan bahwa laju penularan Covid-19 di DKI Jakarta tergolong tinggi. Menkes Budi kemudian mengklarifikasi bahwa laporan itu bukan penilaian kinerja daerah, namun hasil penilaian faktor risiko berdasarkan pedoman WHO.

Kementerian Kesehatan menggunakan metode penilaian itu untuk melihat persiapan daerah dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Lebaran.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X