Pasca Adanya Dugaan Kebocoran Data, KSP Minta BPJS Kesehatan Perbaiki Sistem IT

- Selasa, 25 Mei 2021 | 08:54 WIB
Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (INDOZONE/M Fadli).
Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (INDOZONE/M Fadli).

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan mengatakan, bilamana kebocoran data kependudukan adalah hal yang sangat serius. Karenanya dia meminta perlu adanya penanganan serius.

Hal ini dikatakan Irfan perihal dugaan kebocoran 297 juta data peserta BPJS Kesehatan yang diperjual-belikan beberapa waktu belakangan.

“Sebab data-data yang bocor tersebut berpotensi disalah gunakan yang kemudian akan menimbulkan kerugian yang sangat besar kepada masyarakat,” kata Irfan kepada Indozone, Selasa (25/5/2021).

Irfan menekankan, data merupakan salah satu sumber vital yang bisa digunakan untuk kejahatan siber. Pihak tertentu bisa menyalahgunakan data yang ada untuk tindakan-tindakan ilegal yang akan sangat merugikan. 

“Data-data itu bisa digunakan untuk melakukan penipuan, pembobolan akun email dan media sosial, mengakses layanan perbankan secara ilegal dan lain sebagainya. Maka, perlu diungkap siapa yang bertanggung jawab dan siapa pelakunya,” tegas dia.

Oleh sebab itu, Eks Direktur Hukum dan Advokasi TKN ini meminta kepada BPJS Kesehatan agar dapat menyelesaikan dan memperbaiki sistem IT-nya.

Baca Juga: Terbitkan Pergub, Anies akan Permudah Akses 2 Pantai di PIK Ini

Hal ini perlu agar tidak mudah datanya dijebol kembali dan juga kepada penyelenggara jasa pelayanan lainnya yang telah menghimpun data dari masyarakat.

“Untuk melakukan sistem pengamanan yang berlapis terkait penggunaan data, agar tidak mudah diakses dan di jebol oleh pihak lain untuk kepentingan-kepentingan kejahatan,” tegas dia.

Selain itu, Irfan berharap kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk dapat berperan aktif mengungkap dan menelusuri sumber 279 juta data pribadi yang di duga bocor, siapa pelakunya. 

Pengungkapan dan penelusuran sumber data itu, kata Irfan, penting segera dilakukan agar data yang sudah terlanjur bocor tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dan dimanfaatkan untuk kejahatan siber di dunia digital. 

“Saya yakin Polri mampu menelusuri sumber kebocoran 279 juta data kependudukan yang sangat meresahkan masyarakat. Kepolisian agar dapat menindak secara tegas pihak-pihak yang dengan sengaja membocorkan data-data tersebut,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X