Pada 20 Oktober 2019, Jokowi-Ma'ruf dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden hingga periode 2024. Tepat di tahun ini, Jokowi dalam periode keduanya telah menjabat menjadi pemimpin Tanah Air selama 7 tahun.
Bertepatan dengan 7 tahunnya Jokowi memimpin, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (21/10) untuk mengkritisi kepemimpinan Jokowi.
"Tujuh tahun pemerintahan Jokowi ramai isu-isu yang diperbincangkan, namun ternyata tidak banyak membawa terobosan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di Indonesia," kata BEM SI, dikutip dari Instagram bem_si, Kamis (21/10).
Koordinator Pusat BEM SI Nofrian Fadil Akbar mengatakan, 7 tahun pemerintahan Jokowi dinilai tak membawa perubahan selama 2 periode menjabat.
"Sangat disayangkan lagi bahwa selama menjabat dua periode ini semua usaha yang dilakukan Jokowi tidak membawa hasil," katanya.
Nofrian mengatakan, aksi tersebut rencananya akan dilakukan di berbagai wilayah secara serentak. Untuk di Jakarta, mereka akan memulai aksi sejak pukul 10.00 WIB di Istana Negara.
"Kami mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia dari sabang sampai merauke dan seluruh elemen masyarakat untuk mengikuti aksi nasional," ujar Nofrian.
Di sisi lain, berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), ditemukan bahwa kondisi politik Indonesia pada 2 tahun awal di periode kedua Jokowi menjabat, terlihat memburuk.
Survei yang dilakukan dengan mewawancara 1.220 responden yang dipilih acak itu, didapatkan hasil bahwa jumlah responden yang menilai kondisi politik dalam kondisi baik, menurun drastis.
Survei yang dilakukan SMRC untuk mengetahui kepuasan publik akan kinerja pemerintah Presiden Jokowi.
Berdasarkan survei ditemukan bahwa Responden yang menilai kondisi politik dalam keadaan baik, menurun dari 41% pada September 2019, menjadi 26,8%. Sementara itu, kepuasan terhadap kinerja Jokowi turun 7,2% dibandingkan 4 bulan lalu, yaitu menjadi 68,5%.
