Kelompok negara-negara demokrasi dan kaya G7, mengecam penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. G7 juga memperingatkan Rusia tidak menyerang negara tetangganya tersebut, agar tidak mendapat balasan dari negara-negara G7.
"Rusia harusnya tahu bahwa agresi militer terhadap Ukraina akan membuat mereka menerima konsekuensi berat dan harus membayar mahal," demikian pernyataan G7 yang dikutip Reuters, Senin (13/12/2021).
"Kami menegaskan kembali komitmen tegas kami terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, serta hak negara berdaulat untuk menentukan masa depannya sendiri," kata G7.
Pernyataan tersebut mengemuka setelah negara-negara G7 melakukan pertemuan di Liverpool, Inggris. G7 terdiri dari negara demokratis dan kaya, yaitu Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Kanada.
Menurut intelijen AS, Rusia merencanakan serangan multi-front ke Ukraina pada awal tahun depan. Rusia yang telah menempatkan pasukannya di perbatasan Ukraina, dapat mengerahkan 175.000 tentara dalam serangan tersebut.
Namun, Rusia telah berkali-kali menampik tudingan tersebut. Kedutaan Besar Rusia di London, juga mengkritik pernyataan G7. Bagi Rusia, pernyataan tersebut justru membuat situasi semakin memanas, bukan mengurangi ketegangan seperti yang diungkapkan AS dan NATO, serta negara-negara sekutu AS lainnya.
"Rusia telah membuat banyak tawaran pada NATO tentang cara-cara untuk mengurangi ketegangan. Forum G7 bisa menjadi kesempatan untuk membahasnya, tetapi sejauh ini kami tidak mendengar apa-apa selain slogan-slogan agresif," kata Kedutaan Besar Rusia.
Artikel Menarik Lainnya :
- Menlu Inggris Peringatkan Rusia Jika Berani Serang Ukraina
- Keluhkan Minimnya Bantuan Barat, Ukraina Ingin Senjata Nuklir untuk Kalahkan Rusia
- Bicara dengan Presiden Ukraina, Biden Beberkan Isi Diskusinya Bersama Putin