Rusia Tarik Pasukan, Tensi Makin Panas di Donbas, Ukraina dan Separatis Saling Serang

- Jumat, 18 Februari 2022 | 19:16 WIB
Ilustrasi militer Ukraina sedang melakukan persiapan latihan. (Foto/Anadolu Agency)
Ilustrasi militer Ukraina sedang melakukan persiapan latihan. (Foto/Anadolu Agency)

Usai Rusia menarik mundur tentaranya dari perbatasan, ketegangan dengan Ukraina bukannya mereda. Malah kian meruncing.

Media corong Rusia, Sputnik menyebut Amerika Serikat dan Uni Eropa menuduh Moskow sedang merencanakan "invasi" ke Ukraina.

Rusia, pada gilirannya, telah berulang kali menolak tuduhan itu.

Dalam beberapa hari terakhir, situasi di jalur kontak antara Ukraina dan republik yang memproklamirkan diri di kantong wilayah Donbas yakni Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR) kian menjadi tegang.

Terakhir Moskow menuduh Kiev telah meningkatkan serangannya saat Rusia tengah mengurangi pasukannya di perbatasan.

"Lonjakan ketegangan terjadi ketika Rusia mulai menarik pasukan dari perbatasan Ukraina ke lokasi penempatan permanen mereka setelah latihan militer," tulis Sputnik seperti yang dikutip Indozone, Jumat (18/2/2022).

Pemerintah Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia pada Kamis saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata di sepanjang jalur kontak di wilayah Donbas.

Meskipun demikian, AS dan sekutunya terus mendorong narasi "invasi", bersikeras bahwa Moskow, pada kenyataannya, mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina.

Sejak November lalu, Barat telah mengipasi ketegangan di sekitar Ukraina dengan klaim yang konsisten bahwa Rusia berencana untuk menyerang tetangganya, mengutip pergerakan pasukan di Rusia.

Moskow telah membantah rencana untuk menyerang Ukraina, menekankan bahwa keamanannya sendiri terancam oleh kehadiran NATO yang meningkat di dekat perbatasan Rusia.

Seperti yang dikutup dari Anadolu, Ukraina menyerang sembilan pemukiman di wilayah Donetsk dan Lugansk selama dua jam penembakan artileri intensif.

Pasukan Ukraina menggunakan peluru artileri 120 milimeter dan 82 milimeter, serta berbagai jenis bom dan senjata, pada serangan pagi hari di pemukiman Kominternove, Oktyabr, Novolaspa, Petrovsky, Veselenkoe, Donetsky, Zolotoe-5, Nijnee Lozovoe, dan Sokolniki, klaim pernyataan itu.

Separatis kemudian membagikan video di media sosial tentang pembalasan mereka, termasuk menembaki lokasi tentara di bawah kendali pemerintahan Kyiv.

Separatis meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengirim pasukan misi pemantauan untuk mendokumentasikan situasi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X