Lagi, Giliran Judoka Sudan yang Mundur dari Olimpiade Tokyo, Enggan Lawan Atlet Israel

- Selasa, 27 Juli 2021 | 10:10 WIB
kiri: Mohamed Abdalrasool (photo/Press Tv) / kanan: Tohar Butbul (photo/Youtube/Judo Club Red Star)
kiri: Mohamed Abdalrasool (photo/Press Tv) / kanan: Tohar Butbul (photo/Youtube/Judo Club Red Star)

 

Judoka Peringkat ke-469 dunia asal Sudan, Mohamed Abdalrasool memilih mundur dari Olimpiade Tokyo lantaran akan berhadapan dengan atlet Israel Tohar Butbul pada babak 32 besar kelas 73 kg di Nippon Budokan, Senin (26/7).

Yayasan Judo Internasional tidak segera mengumumkan alasan mengapa Abdalrasool tak bertanding. Badan Olahraga Judo tersebut juga menolak untuk memberikan komentar. Ofisial Olimpiade Sudan juga memilih untuk bungkam.

Berdasarkan laporan Kantor Berita WAFA, Abdalrasool menjadi atlet kedua yang memilih menarik diri dari Olimpiade Tokyo sebelum menghadapi atlet Israel Sebelumnya, pejudo Aljazair Fethi Nourine melakukan hal yang sama.

Nourine mengatakan kepada TV Aljazair bahwa dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina membuatnya enggan bertanding dengan Butbul.

"Kami tidak beruntung dengan hasil drawing. Kami memiliki saingan Israel dan itulah mengapa kami harus mundur. Kami telah membuat keputusan yang tepat," kata Amar Benikhlef, pelatih Nourine, dikutip dari Antara.

Nourine mengatakan keputusannya sudah "final" dan dia tak mau "mengotori tangannya". Ini bukan kali pertama Nourine mengundurkan diri dari kompetisi untuk menghindari lawan dari Israel.

Ia juga memilih mundur dari Kejuaraan Dunia 2019 di Tokyo karena alasan yang sama. Konflik Israel-Palestina berkobar lagi tahun ini ketika konfrontasi di Yerusalem memicu bentrokan lintas perbatasan.

Atlet dari negara-negara lain, termasuk Iran dan Mesir, sebelumnya juga menolak untuk bersaing dengan atlet asal Israel. Atas aksinya tersebut, Federasi Judo Internasional (IJF) memberikan skors kepada Nourine dan pelatihanya.

IJF berpendapat aksi tersebut bertentangan dengan filosofi organisasi Judo tersebut.

"IJF memiliki kebijakan non-diskriminasi yang ketat, mempromosikan solidaritas sebagai prinsip utama, diperkuat oleh nilai-nilai judo," kata IJF dalam pernyataannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X