Vaksinasi di Kabupaten Malang Rendah, Menko PMK: Ajak Kerabat dan Tetangga Ikut Vaksin!

- Senin, 11 Oktober 2021 | 10:13 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Instagram/@muhadjir_effendy)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Instagram/@muhadjir_effendy)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Malang masih rendah. Hal itu disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Balai Desa Kemulan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Minggu (10/10/2021).

"Berdasarkan laporan KPC PEN (Komite Penanganan  covid-19 dan Percepatan Ekonomi Nasional) di tingkat nasional, Kabupaten Malang ini vaksinasinya masih rendah. Masih sekitar 52 persen lebih sedikit," ujar Muhadjir dalam siaran persnya, Senin (11/10/2021).

Disebutkan Muhadjir, jika merujuk dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, per 8 Oktober 2021, capaian vaksinasi baru sebesar 52.77 persen, atau 1.096.846 dosis vaksin yang telaksana disuntikkan. Jumlah itu baru setengah dari target vaksinasi di Kabupaten Malang yang ditetapkan KPC PEN, yakni 2.078.406 dosis vaksin.

Muhadjir mengucapkan rasa terima kasih kepada mereka yang hadir untuk divaksin. Dia juga meminta kepada masyarakat yang telah divaksin untuk mengingatkan dan mengajak mereka yang belum vaksin untuk segera melakukannya.

"Saya pertama mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu sekalian mengikuti vaksinasi di sini. Tetapi saya mohon mengajak tetangga saudaranya kerabat dekatnya yang belum vaksin untuk ramai-ramai ikut vaksin," harap Muhadjir.

Baca Juga: Soal 45 Orang Positif Covid-19 di Pon Papua, Airlangga: Harus Dilakukan Antisipasi

Muhadjir memaparkan jika Covid-19 akan sangat berbahaya bagi mereka yang belum divaksin. Khususnya untuk yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang tidak bisa mendapatkan vaksin.

"Yang paling rentan terhadap Covid-19 ini adalah mereka yang menderita komorbid. Yang punya penyakit yang jadi bancakannya (hidangan) virus covid. Jadi orang yang punya penyakit tertentu jadi sasarannya covid," tuturnya.

Beberapa penyakit penyerta yang menjadi santapan covid, sebut dia, adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit pernapasan, dan penyakit ginjal.

Dia berpesan kepada masyarakat yang memiliki penyakit penyerta yang sulit disembuhkan untuk terus memperketat protokol kesehatan demi menjaga keselamatannya.

"Kalau tidak bisa divaksin, misalnya yang diabtes, tolong betul-betul menjaga diri, memakai masker, cuci tangan, dan maskernya kalau perlu didobel," ujarnya.

Muhadjir pun meminta kepada masyarakat yang sehat dan tidak memiliki penyakit komorbid agar segera divaksin. Menurutnya, selain melindungi diri sendiri, vaksin juga akan sangat melindungi mereka yang tidak bisa menerima vaksin.

"Untuk yang tidak komorbid itu harus sgera divaksin. Karena kalau dia kena covid memang mungkin dia selamat, tapi yang berbahaya itu kalau ada saudaranya yang komorbid itu ketularan. Itu yang berbahaya," pinta Muhadjir

"Karena itu yang memang memenuhi syarat untuk divaksin mohon segera vaksin. Karena kalau nanti covid telah hilang kita bisa bekerja secara normal. Semuanya bisa normal," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X