Jadi Tuan Rumah MotoGP, Kemenparekraf Genjot Homestay di Mandalika

- Sabtu, 26 Oktober 2019 | 09:02 WIB
Proyek Mandalika MotoGP Street Circuit di The Mandalika, Lombok, NTB. (Antara/Ahmad Subaidi)
Proyek Mandalika MotoGP Street Circuit di The Mandalika, Lombok, NTB. (Antara/Ahmad Subaidi)

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), terus menggalakkan program pengembangan sarana dan prasarana pariwisata di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Hal ini tidak lepas dari terpilihnya Kawasan Mandalika sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas, atau yang dikenal sebagai 10 Bali baru di Indonesia. Apalagi, Kawasan Mandalika bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan event balap motor internasional, MotoGP mulai tahun 2021 mendatang.

Salah satu program yang diseriusi Kemenparekraf adalah pemberdayaan masyarakat setempat, guna pembangunan fasilitas homestay. Namun, masyarakat memiliki kendala berupa keterbatasan akses pembiayaan. Untuk itu, Kemenparekraf menggandeng PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), untuk memberikan skema pembiayaan pengembangan homestay dengan program kemitraan.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata Kemenparekraf, Anneke Prasyanti menjelaskan, alasan pemilihan Desa Kuta sebagai lokasi yang akan difasilitasi pembiayaannya, sesuai hasil mapping yang telah dilakukan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, terutama menyangkut potensi pariwisata di dalamnya. 

"Apalagi Mandalika akan menjadi tuan rumah Moto GP di 2021, pasti kebutuhan penginapan juga akan  meningkat. Lebih baik masyarakat sekitar yang ambil kesempatan agar terkena dampak positif," ujar Anneke dalam keterangannya, Sabtu (26/10). 

Menurutnya, homestay adalah usaha yang mudah dan murah karena memanfaatkan hunian pribadi. Pemanfaatan dana Program Kemitraan ini diharapkan dapat mendukung perbaikkan atau pembangunan homestay yang kriterianya melekat dengan ciri khas rumah Lombok. 

"Masyarakat harus bangga dengan budayanya, aplikasinya bisa dalam bentuk hunian dan segala hal yang melengkapinya. Sehingga setiap homestay dan ekosistemnya nanti memiliki ciri khas masing-masing," tuturnya.

Sementara itu, Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan,  program pembiayaan homestay ini adalah bagian dari komitmen SMF membantu program pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata nasional. 

“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan homestay ini untuk membangun atau memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Trisnadi.

Untuk diketahui, pengembangan homestay di destinasi pariwisata ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo yang mengharapkan bahwa pariwisata Indonesia dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis dan pilar pembangunan perekonomian nasional. 

Selain itu, pariwisata Indonesia juga diharapkan dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta wisatawan dan pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019 ini. (SN)

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X