Kebijakan Fiskal dan Moneter Diklaim Bikin Stabilitas Keuangan Terjaga

- Jumat, 1 November 2019 | 14:20 WIB
Ilustrasi kebijakan fiskal (Unsplash/Ibrahim Rifath)
Ilustrasi kebijakan fiskal (Unsplash/Ibrahim Rifath)

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengklaim kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia saat ini dalam kondisi terjaga. Berbagai ragam kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dianggap mampu membentengi Indonesia dari situasi global yang tengah bergejolak. 

Ketidakpastian yang disebut KSSK itu merujuk pada ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok, meskipun pada Oktober 2019 dianggap sudah sedikit mereda. 

"Berbagai negara merespons perkembangan ini dengan melonggarkan kebijakan moneter dan memberikan stimulus fiskal, yang kemudian mendorong masuknya aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia," ujar Sri Mulyani Indrawati yang merupakan salah satu anggota KSSK, Jumat (1/11). 

Sri Mulyani mengatakan, permasalahan dagang AS-Tiongkok menyebabkan penurunan volume perdagangan dan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang diikuti dengan melemahnya harga komoditas dan tekanan inflasi. 

Sementara itu, dari dalam negeri tercatat pertumbuhan ekonomi masih tetap baik meskipun kontraksi kinerja ekspor perlu mendapat perhatian karena berdampak pada kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi. 

"Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di triwulan III-2019 diprakirakan membaik didukung oleh surplus transaksi modal dan finansial yang tetap besar serta defisit transaksi berjalan yang terkendali," sebut Sri Mulyani. 

Disisi lain, cadangan devisa negara juga disebut masih berada jauh di atas standar kecukupan internasional. Sementara itu, inflasi terkendali pada level yang rendah dan stabil di dalam target 3,5+1 persen. 

"Ketahanan ekonomi yang terjaga pada gilirannya mendukung stabilitas sistem keuangan," pungkasnya. 

(SN)

Artikel Menarik Lainnya: 

  •  

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X