SBY Siap Turun Gunung karena Tanda Pemilu 2024 Bisa Tidak Jujur, PDIP: Sampaikan ke KPU

- Minggu, 18 September 2022 | 23:07 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di mana SBY bakal turun gunung di Pilpres 2024, karena mendengar ada upaya Pilpres 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil.

Hasto berujar tuduhan SBY disampaikan di depan forum resmi yakni rapat pimpinan nasional, seharusnya didasarkan oleh politik kebenaran, bukan didasarkan fitnah atau ambisi, atau berbagai informasi yang tidak tepat.

"Apa yang Pak SBY sampaikan, mendengar dan menyatakan ada tanda-tanda Pemilu 2024 tidak jujur. Sekiranya kenegarawanan beliau dikedepankan. Tentu saja apa yang beliau dengar dan ketahui itu dapat disampaikan kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang netral, yang juga pada proses pemilihannya, Partai Demokrat juga menyampaikan suaranya," ujar Hasto dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/9/2022).

BACA JUGA: Pergi ke Malaysia, SBY Tidak Hadiri Sidang Tahunan MPR 2022

Hasto juga merespon tudingan SBY yang bahwa konon akan diatur dua pasangan calon saja di Pilpres 2024. Padahal, kata Hasto, seluruh pengamat politik, dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, menyampaikan analisisnya, bahwa Pemilu 2024 paling tidak ada 3 atau 4 calon.

"Dan kemudian tiba-tiba Pak SBY sudah menghakimi bahwa sepertinya Presiden Jokowi melakukan pengaturan ada dua pasangan calon," tegas Hasto.

Ditekankan Hasto, soal pengajuan calon presiden-calon wakil presiden, diatur dalam undang-undang yang berbasis pada UUD 1945. Saat ini, UU mengatur adanya ambang batas pencalonan Presidential Threshold (PT). Yakni 25 persen raihan suara di pemilu atau gabungan parpol yang meraih 20 persen kursi di Parlemen.

"Dan ini merupakan bagian ketentuan yang disepakati bersama termasuk pada masa kepemimpinan Pak SBY," ucap Hasto.

Menurut Hasto apa yang disampaikan SBY merupakan tuduhan tanpa fakta. Seakan-akan nantinya di 2024, pasangan calon yang maju di Pilpres akan diatur dan ada skenario seolah oposisi tidak bisa mencalonkan diri. Terlebih seorang SBY menuduh semua hal tanpa fakta itu, dan bahkan melontarkan ucapan 'batil'.

"Berkaitan dengan apa yang beliau sampaikan dengan tuduhan terhadap pemerintahan presiden Jokowi, dengan kata-kata batil, dengan kata-kata jahat, itu juga jauh dari kenegarawanan Pak SBY. jauh dari bagaimana politik ini memerlukan suatu keadaan," tutup Hasto.

BACA JUGA: AHY Bertemu Surya Paloh di Menteng, SBY Terima Kunjungan JK di Cikeas

SBY Akan Turun Gunung

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku akan turun gunung dalam menyambut perhelatan Pilpres 2024. Alasannya karena ia mendengar ada upaya agar Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan capres-cawapres yang dikehendaki.

Hal tersebut dikatakan SBY saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di JCC, Senayan, Kamis (15/9/2022) lalu, sebagaimana dilihat dalam video @pddemokrat.sumut.

"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilu 2024 mendatang. Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam video tersebut dilihat, Minggu (18/9/2022).

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X