Buku Geopolitik Soekarno Karya Hasto Dinilai Bisa Jadi Referensi dalam Sejumlah Hal

- Minggu, 21 Mei 2023 | 01:23 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Dok. PDIP)
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Dok. PDIP)

Buku Geopolitik Soekarno karya Hasto Kristiyanto dinilai oleh Guru Besar Unhan, Prof. Dr Ir. Purnomo Yusgiantoro bisa menjadi referensi dalam sejumlah hal. 

"Saya berharap buku ini dapat digunakan sebagai referensi apakah itu tatanan strategis, taktis, operasional. Buku ini benar-benar sangat bermanfaat," ujar Purnomo Yusgiantoro saat membedah bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul 'Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara' di Gedung Lemhannas, Sabtu (20/5/2023).

"Hasto seorang praktisi menekuni benar ajaran Bung Karno ini. Hasto melihat perspektif ajaran Bung Karno ini dari dua perspektif: eksternal (tata pergaulan internasional) dan internal yang terkait dengan falsafah bangsa ini dan trilogi pembangunan maka itulah disebut coexistence, hal yang sifatnya seimbang," imbuhnya. 

Baca Juga: PDIP-PPP Bertemu, Hasto: Kerja Sama Kedua Partai Bawa Amanah Bagi Indonesia Maju

Lebih lanjut Purnomo mengatakan, dalam tata pergaulan internasional, Bung Karno menginginkan kesejajaran antara negara maju dan negara berkembang demikian juga yang ada di dalam negeri.

Kemudian, progressive-nya adalah saat ini geopolitik Soekarno sudah menjadi geopolitik Indonesia dan itulah wawasan nusantara

"Cara pandang kita untuk melihat diri kita sendiri dan melaihat lingkungan kita dalam tata pergaulan internasional yaitu coexistence. Itulah wawasan nusantara dan geopolitik Indonesia yang diajarkan di Lemhannas," tutur Purnomo.

Mantan Menteri ESDM ini juga mengatakan, dalam penelitiannya, Hasto menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang luar biasa. Dia menyebut, Hasto menggunakan data yang berjumlah ribuan. 

"Dalam penelitiannya ditemukan variabel dan indikator yang terkait dengan aspek kehidupan nasional. Dan itulah yang sekarang ini disebut dengan geostrategi Indonesia, yang tidak lain adalah ketahanan nasional. Itu yang diajarkan di Lemhannas," ungkap Purnomo.

Baca Juga: Kriteria Cawapres Pendamping Ganjar, Hasto Singgung Kecocokan Soekarno-Hatta

Lalu yang menarik lagi, kata dia, dalam kaitannya dengan ketahanan negara. Bagaimana bangsa ini berjuang dibawah kepemimpinan Presiden pertama, Trikora dan Dwikora secara progresif kita ingin memperkuat pertahanan negara, deterrence kita kembangkan untuk menghadapi ancaman. 

"Dari tiga hal itu, Doktor Hasto Kristiyanto telah melakukan penelitian dengan baik dan untuk itu beliau diberikan predikat summa cum laude," ucap Purnomo. 

Purnomo menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Lemhannas Andi Wijayanto karena geopolitik Soekarno sekarang sudah diajarkan di Lemhannas dan Doktor Hasto Kristiyanto bisa menjadi dosen di Lemhannas dalam hal geopolitik Soekarno.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X