Golkar: Koalisi Indonesia Baru untuk Hindari Perpecahan Bangsa

- Kamis, 2 Juni 2022 | 12:00 WIB
Politisi Golkar Meutya Hafid. (Dok. DPR RI)
Politisi Golkar Meutya Hafid. (Dok. DPR RI)

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Meutya Hafid menyatakan, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) oleh Partai Golkar, PAN dan PPP adalah untuk menghindari perpecahan yang mungkin terjadi di tengah masyarakat Indonesia pada Pilpres 2024.

Menurut Meutya, perpecahan di antara anak bangsa tersebut dimungkinkan jika kembali muncul hanya dua calon presiden saja yang di pemilihan presiden nanti. 

KIB sendiri sudah bisa mencalonkan presiden lantaran kursi yang dimiliki ketiga partai di dalam koalisi sudah melebihi ambang batas presidential threshold, yakni 20%.

Diketahui Partai Golkar memiliki kursi 12,31 persen jumlah kursi, PAN  6.84 persen jumlah kursi dan PPP dengan 4,53 persen jumlah kursi. Total kursi yang dimiliki KIB sebesar 23,67 persen jauh di atas ambang batas presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR.

“Ini menunjukkan KIB sudah mampu untuk mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri,” kata Meutya kepada wartawan, Rabu (2/6/2022).

Baca juga: Duh! Pasutri Ini Nekat Bikin Laporan Polisi Palsu Demi Hindari Tagihan Leasing

Dikatakan Meutya, sampai sekarang ini KIB belum menentukan siapa calon presiden yang akan diusung, meski masing-masing anggota koalisi mungkin sudah memiliki calonnya yang dijagokan secara internal.

Termasuk Golkar yang sesuai amanat Munas dan Rapimnas akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

“KIB juga masih membuka pintu lebar-lebar untuk masuknya anggota koalisi baru dari partai mana pun yang memiliki tujuan, platform dan ide-ide yang sejalan,” ungkap Meutya.

Saling Menghormati

Ketua Komisi I DPR RI ini berujar dalam hubungan dengan partai lain ini Golkar terus menjaga sikap untuk saling menghormati keputusan dan pilihan masing-masing. Tidak hanya sesama anggota KIB atau partai lain anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo namun juga dengan partai koalisi.

Meutya mengatakan Golkar senantiasa menjaga hubungan yang mesra dan saling menghormati dengan semua partai yang ada di tanah air. Golkar juga tidak melakukan intervensi ke partai lain dan tidak berharap ada intervensi partai lain ke Golkar.

“Dalam berpolitik yang cerdas dan sehat, Golkar berharap masing-masing partai untuk menunjukkan sikap saling menghormati, tanpa harus memberikan pernyataan negatif terhadap partai lain,” tutup Meutya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X