Pintu Masuk Wisata, Kemenhub Segera Tunjuk Pengelola Bandara Komodo

- Kamis, 26 Desember 2019 | 11:28 WIB
Presiden Jokowi dan rombongan menyaksikan Komodo saat mengunjungi Pulau Rinca, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7/2019). (Rahmat/Humas/setkab.go.id).
Presiden Jokowi dan rombongan menyaksikan Komodo saat mengunjungi Pulau Rinca, Labuan Bajo, NTT, Kamis (11/7/2019). (Rahmat/Humas/setkab.go.id).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memilih konsorsium perusahaan yang akan membangun dan mengelola Bandara Udara Komodo, Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan dan pengelolaan bandara yang jadi pintu masuk kawasan wisata Labuan Bajo ini, melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). 

Paling tidak, pemenang nantinya bakal merancang, membangun dan membiayai pembangunan seperti membangunan fasilitas sisi udara yang meliputi perpanjangan dan perkerasan landas pacu, penambahan apron, stopway. 

Selain itu, pemenang wajib melalukan pembangunan fasilitas sisi darat meliputi perluasan terminal penumpang domestik, pembangunan terminal penumpang internasional; kantor dan gedung; dan fasilitas pendukung lainnya.

Selain pembangunan, pemenang berhak mengoperasikan Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, selama 25  tahun. Serta berkewajiban memelihara seluruh infrastruktur dan fasilitas Bandar Udara dan menyerahkan seluruh infrastruktur dan fasilitas pada saat masa kerjasama berakhir. 

Saat ini, sudah ada 3 penawaran sebanyak 3 (tiga) konsorsium yang memasukan dokumen dan mengikuti proses pelangan. Rencananya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal mengumumkan pemenanannya.

Ketiga konsorsium yang mengajukan dan nantinya bakal dipilih mengelola bandara, diantaranya: 

1. Konsorsium CAS dengan anggota Konsorsium : PT. Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd. (CAI) dan Changi Airports MENA Pte Ltd;

2. Konsorsium Komodo dengan anggota Konsorsium : PT. Angkasa Pura II (Persero), PT. Brantas Abipraya (Persero), PT. Adhi Karya (Persero), Citilink Indonesia dan Muhibbah Engineering);

3. Konsorsium IWEG dengan anggota konsorsium : Egis, Wika Gedung, Interport dan PGN Solution;

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Hengki Angkasawa mengatakan, peningkatan kinerja dan pelayanan Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, ditargetkan bisa meningkatkan jumlah penumpang sampai dengan 4.000.000 penumpang dan kargo sebesar 3.500 ton pada tahun 2044. 

"Seluruh badan usaha lokal dan internasional yang berminat telah mengikut rangkaian proses pemilihan. Selama proses pemilihan pengelola Bandar Udara Komodo – Labuan Bajo didampingi konsultan pendamping transaksi PT Surveyor Indonesia (Persero),"  ujarnya.

Selain pembangunan bandara yang dilakukan oleh swasta, pada tahun 2020 pemerintah bakal melakukan  peningkatan jalan dan trotoar ruas jalan Soekarno Hatta Atas, peningkatan jalan dan trotoar ruas jalan Soekarno Hatta Bawah, penataan kawasan Puncak Waringin, Batu Cermin, Kampung Baru, Bukit Pramuka, serta Kawasan Rinca di Kawasan Wisata Labuan Bajo.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X