Ketemu Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Ini yang Dibahas Luhut

- Senin, 16 Desember 2019 | 13:30 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Putera Mahkota UEA, Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi. (Humas Kemenko Maritim dan Investasi)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Putera Mahkota UEA, Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi. (Humas Kemenko Maritim dan Investasi)

Dalam lawatannya ke Uni Emirat Arab, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Putera Mahkota UEA, Pangeran Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi, Senin (16/12).

“Kami membawa pesan dari presiden, dan ini adalah persiapan awal untuk kunjungan kenegaraan Presiden (Joko Widodo - Jokowi) pada bulan Januari mendatang. Pertemuan ini juga untuk memastikan bahwa kerja sama G to G (Government to Government) dan kesepakatan bisnis telah tersampaikan dan berjalan dengan baik,” ujar Menko Luhut, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (16/12). 

Beberapa MoU yang akan ditandatangani antara lain di bidang energi, kesehatan, pendidikan, dan sovereign wealth fund (SWF). 

Selain itu, lanjut Menko Luhut, pertemuan ini juga mempersiapkan MoU untuk mendukung pembangunan Infrastruktur di Indonesia, dimana ADIA (Abu Dhabi Investment Authority) akan menjadi partner penting bagi Indonesia. 

“Indonesia saat ini juga sedang memproses Omnibus Law untuk memberikan kepastian hukum bagi SWF ini,” tambahnya. 

Di bidang petrokimia dan petroleum, beberapa kerja sama yang telah disepakati adalah, kesepakatan antara Pertamina dan Adnoc untuk pengembangan kilang di Balongan, antara Masdar dan PLN, untuk kesepakatan pembangunan panel tenaga surya terapung 145 GW, antara Pertamina dan Mubadala untuk pengembangan kilang di Balikpapan, antara EGA dan Inalum untuk pengembangan smelter dan hydropower berbasis 500 ribu ton per tahun aluminium smelter di Kalimantan Utara dan antara Chandra Asri dan Adnoc dengan kontrak jangka panjang. 

Kemudian, kesepakatan di bidang agrikultur yang akan mengambil lokasi di Elite Agro, Jawa Barat dan juga Kalimantan Tengah, serta MoU antara DP World dan Maspion untuk area industri terintegrasi (120 hektar). 

Sebagai penutup, Menko Luhut juga mengundang Putera Mahkota Pangeran Mohammed Bin Zayed untuk mengirim timnya guna melihat potensi hydropower di Kalimantan Utara dan Papua. 

“Kami berharap, UEA akan menjadi mitra dan sahabat untuk mengembangkan beberapa proyek karbon di Indonesia,” pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X