WNI di Natuna Mengeluh soal Kesehatan, Kemenkes: Masih Aman

- Kamis, 6 Februari 2020 | 20:31 WIB
Telekonferensi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Anung Sugihantono terkait kondisi WNI yang diobservasi di Natuna (INDOZONE/Maria Adeline Tiara)
Telekonferensi dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI, Anung Sugihantono terkait kondisi WNI yang diobservasi di Natuna (INDOZONE/Maria Adeline Tiara)

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anung Sugihantono, mengatakan situasi masih aman dari wabah virus korona meskipun sejumlah WNI mulai mengeluh soal kesehatannya di Natuna, Kepulauan Riau.

Kemenkes secara berkala melaporkan situasi para WNI yang tengah menjalani observasi kesehatan di Natuna. Proses karantina itu sudah memasuki hari kelima saat ini. 

"Hari ini saya menerima laporan dari ring 1 dan pos kesehatan di sana, secara kumulatif ada 9 orang yang datang mengeluh kondisi kesehatannya. Akan tetapi, gejala yang disampaikan tidak ada yang berkaitan dengan 2019-nCoV," kata Anung melalui telekonferensi, Kamis (6/2/2020), di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.

Anung mengungkapkan, keluhan yang datang dari para WNI masih sama seperti sebelumnya, yakni gatal-gatal, perut sakit, dan sakit kepala. Anung menilai keluhan-keluhan itu masih dalam batas aman.

"Mereka memanfaatkan pos itu sebagai sarana mengetahui kesehatan diri mereka lebih lanjut," kata Anung.

Adapun untuk kondisi di Natuna, Anung mengatakan masyarakat menjalani aktivitas dengan baik. Menurutnya sudah tidak ada lagi cerita-cerita hoax soal virus korona yang membuat warga sekitar resah. 

Pos kesehatan pun sudah didirikan di luar lokasi observasi kesehatan. Pos tersebut dapat dimanfaatkan apabila masyarakat membutuhkan informasi mengenai virus korona.

"Di pos kesehatan itu kami menyediakan stetoskop dan termometer alat pengukur suhu. Ada satu ambulans yang disediakan pemerintah daerah, dinas kesehatan kabupaten," tutur Anung.

Selain itu, telah didistribusikan leaflet dan media informasi di Puskesmas serta disebarkan ke komunitas masyarakat. Tujuannya memperkuat layanan di Puskesmas dan rumah sakit. Tak hanya leaflet, Kemenkes juga mendistribusikan 5.000 masker per hari untuk masyarakat.

"Saat ini di farmasi masih tersedia masker. Dari 100.000 masker yang disiapkan, 30.000 sudah dikirimkan ke Natuna. Sisanya 70.000 hari ini akan dikirim," pungkas Anung.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X