Pihak keluarga korban diharapkan dapat bersabar dan menunggu hasil identifikasi dari jasad korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Sebab, tim DVI Polri tidak ingin terburu-buru dalam proses mengidentifikasi korban.
"Menuntut kesadaran dari keluarga korban dan masyarakat lainya, jangan sampai kita diburu malah salah identifikasi," kata Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Fauzi berharap keluarga korban dapat bersabar menunggu hasil identifikasi korban. Sebab, DVI tidak memiliki tenggat waktu dalam hal melakukan identifikasi.
"(Tenggat waktu) nggak ada. DVI itu yang penting itu ketepatan bukan kecepatan. Jangan sampai buru-buru malah salah identifikasi," beber Fauzi.
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan rute Jakarta-Pontianak sempat hilang kontak di Kepulauan Seribu tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu, 9 Januari 2020. Kabar hilang kontak pesawat itu pun disusul dengan kepastian jika pesawat itu jatuh di dekat Pulau Laki.
Total, pesawat tersebut mengangkut 62 orang diantaranya 12 kru pesawat dan 50 penumpang. 50 penumpang itu terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak dan tiga bayi.
Polri sendiri sudah menyiagakan posko di RS Polri dan beroperasi selama 24 jam. Posko itu dibuat untuk keluarga korban yang ingin memberikan data atau informasi spesifik terkait anggota keluarganya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
