Pengeran Hamzah dari Yordania menjadi bahan perbincangan karena dia dituduh bersekutu dengan asing untuk membuat kekacauan.
Dikutip dari BBC, sebelumnya pangeran merilis dua video mengklaim dirinya di tahan di bawah tahanan rumah.
Dia membantah konspirasi, tetapi menuduh para pemimpin Yordania melakukan korupsi dan ketidakmampuan.
Pada hari Sabtu, 16 orang termasuk mantan penasihat Raja Abdullah dan anggota keluarga kerajaan lainnya, ditangkap karena diduga mengancam keamanan.
Dalam videonya, Pangeran Hamzah, saudara tiri Raja Abdullah II, mengatakan dia telah diberitahu bahwa dia tidak dapat keluar atau berkomunikasi dengan orang-orang.
Menanggapi dampak pada hari Minggu, Safadi mengatakan Pangeran Hamzah telah menggunakan video tersebut untuk memutarbalikkan fakta dan memicu empati, menurut kantor berita negara, Petra.
Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pangeran telah berhubungan dengan pihak asing tentang destabilisasi negara dan telah diawasi selama beberapa waktu.
Pangeran itu dituduh berusaha memobilisasi 'pemimpin klan' untuk melawan pemerintah.
Mr Safadi mengatakan para pejabat telah mencoba untuk mencegah pangeran daripada mengambil tindakan hukum terhadap dia, tetapi Pangeran Hamzah telah menangani permintaan ini secara negatif.
Ketegangan di dalam rumah tangga kerajaan telah terlihat selama beberapa waktu, dikutip dari BBC.
Pangeran Hamzah sendiri merupakan putra tertua mendiang Raja Hussein dan istri kesayangannya Ratu Noor. Pangeran Hamzah lulusan Sekolah Harrow Inggris dan Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst. Dia juga kuliah di Universitas Harvard di AS dan pernah bertugas di angkatan bersenjata Yordania.
Dia dinobatkan sebagai putra mahkota Yordania pada 1999, namun dia dianggap terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk diangkat menjadi penerus saat kematian Raja Hussein.
Sebaliknya kakak tirinya, Abdullah, naik tahta dan mencopot Hamzah dari gelar putra mahkota pada tahun 2004.
Langkah itu dipandang sebagai pukulan bagi Ratu Noor yang berharap putra tertuanya menjadi raja.
