Mengenal ACP yang Jadi Sarana Kebakaran Hebat Kejagung Selain 'Top Cleaner'

- Jumat, 13 November 2020 | 18:58 WIB
Konferensi pers penambahan tersangka Kejagung di Mabes Polri, Jakarta. (dok Divisi Humas Mabes Polri)
Konferensi pers penambahan tersangka Kejagung di Mabes Polri, Jakarta. (dok Divisi Humas Mabes Polri)

Selain pembersih lantai dengan merek Top Cleaner, penyidik Polri menyimpulkan kebakaran hebat di gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata juga bersumber dari ACP (aluminium composite panel) ACP yang menempel di gedung Kejagung.

ACP itu lah yang menjadi salah satu faktor sarana perambatan api sehingga dengan cepat melahap habis gedung Kejagung.

"Dari olah TKP Puslabfor kita ketahui ada dua akseleran yang menyebabkan gedung utama Kejagung terbakar. Akseleran pertama minyak lobi atau Top Cleaner, akselen kedua penyebab terbakarnya merata gedung Kejagung adalah salah satu bahan ACP yang ada diseluruh sisi luar gedung Kejagung," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/11/2020)

Brigjen Ferdy mengatakan tersangka baru dalam kasus ini lalai dan tidak mengecek bahan ACP sebelum diaplikasikan di gedung Kejagung. Tersangka lain yang merupakan konsultan perencanaan juga tidak memiliki kapasitas sebagai konsultan sehingga memilih ACP yang tidak sesuai standar.

Penjelasan Detail Mengenai ACP Versi Ahli

-
Screenshoot penjelasan ilmiah ahli kebakaran UI Yulianto terkait kasus kebakaran Kejagung di Youtube Mabes Polri.

 

Dalam kesempatan yang sama, ahli kebakaran UI Yulianto yang juga dijadikan sebagai saksi ahli oleh Polri menjelaskan secara ilmiah ACP yang bisa menimbulkan kebakaran hebat. ACP sendiri dikatakannya merupakan alumunium yang terpasang melapisi Gedung Kejagung.

"Kami jelaskan bagaimana material panel ACP ini bisa terbakar. Panel ACP terdiri dari tiga jenis lapis pertama dan ketiga itu terdiri dari material terbuat dari alumunium ditengahnya ada material inti ini bisa terbuat dari berbagai macam material yang umum dipakai yaitu material instalasi ini yaitu politelin," kata Yulianto.

Dalam kasus kebakaran ini, ACP yang digunakan Kejagung disebutnya dites di Puslabfor. Hal itu untuk memastikan apakah betul ACP tersebut menjadi penyalir kebakaran hebat selain akibat Top Cleaner.

"ACP ini kita coba dipanaskan dengan alat las dengan temperatur di gedung Kejagung ketika terbakar dengan cara menghentikan penyaluran oksigen. Kita murni pakai bahan bakar sehingga disana terbukti nyala defusi itu nyala pencampuran langsung secara proses defusi sehingga udara berasal dari udara sekitar jadi temperatur rendah dibanding temperatur alat las," beber Yulianto.

Dari hasil uji coba itu, terlihat ada tetesan seperti plastik yang terbakar dari ACP itu. Tetesan itu lah yang membuat api muncul di area bawah gedung Kejagung kala itu.

"Dari hasil uji ini terlihat ada tetesan material instalasi yang terbakar menyebabkan kertas dibawah turut terbakar," kata Yulianto.

"Kita lihat terjadi perambatan dibagian atas sementara banyak material menetes dan gugur sehingga muncul banyak kobaran api dibagian bawah. Inilah yang kemudian menyebabkan dibagian bawah terjadi temperatur tinggi apabila ada objek dibawah yang terkena tetesan bisa turut terbakar," pungkas Yulianto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X