Darmizal Ngaku Bantu Menangkan SBY, Demokrat: Kader yang Merasa Besar Padahal Nothing!

- Rabu, 10 Maret 2021 | 09:07 WIB
Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal menggelar konfrensi pers usai KLB di Deli Serdang. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad).
Salah satu penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal menggelar konfrensi pers usai KLB di Deli Serdang. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad).

Partai Demokrat merespon pernyataan salah satu pengagags Kongres Darmizal perihal ucapannya yang menyesal menjadi tim buru sergap untuk memenangkan  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum (Ketum) pada tahun 2015 lalu.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, bahwa tidak pernah SBY membentuk tim buser ini demi memenangkan kembali SBY menjadi Ketum.

“Menanggapi pernyataan Darmizal yang mengaku sebagai Tim Buser saat Kongres ke-4 Partai Demokrat di Surabaya, kami tegaskan bahwa itu informasi yang mengada-ada dan manipulatif. Tak ada  istilah Tim Buser. Tak pernah dibentuk tim seperti itu untuk memastikan kembali terpilihnya Pak SBY secara aklamasi,” ungkap Kamhar kepada Indozone, Rabu (10/3/2021).

Kamhar menyebut seluruh kader partai berlogo Mercy ini menyadari jika SBY mempunyai magnet politik tersendiri. Sehingga kader meminta partai meminta agar SBY kembali memimpin lagi muncul dari aspirasi semua tingkatan.

“Semua kader Partai Demokrat, terlebih lagi yang mengemban mandat sebagai pimpinan di struktur partai menyadari bahwa SBY adalah magnet politik Partai Demokrat. Aspirasi untuk meminta kesediaan Pak SBY memimpin kembali Partai Demokrat dan terpilih secara aklamasi adalah aspirasi dari bawah (bottom up) di seluruh tingkatan struktur partai, mulai dari DPC, DPD sampai DPP,” jelasnya.

Baca Juga: Beberapa Polisi Myanmar Melarikan Diri ke India Setelah Menolak untuk Menembak Demonstran

Menurut Kamhar tindakan Darmizal terlalu berlebihan. Lalu, bagi kader senior partai Demokrat yang mendengarkan ocehannya hanya tersimpul dan kader baru hanya menimbulkan tanda tanya.

“Sebenarnya siapa orang ini, karena tak pernah menjadi preferensi yang kemudian mendorong orang untuk menjadi kader Partai Demokrat. Tak pernah ada peristiwa positif yang terekam dalam memori publik yang bisa diasosiasikan dengan Darmizal,” tuturnya.

“Jangankan publik yang begitu luas skalanya, bahkan untuk diinternal Pengurus DPP Partai Demokrat yang sama periode kepengurusan dengannya juga tak ada memori spesial,” tambahnya.

Lebih jauh Kamhar mengutarakan bila semua kader baik yang senior dan kader-kader baru memiliki kesamaan pandangan, bahwa Darmizal bukan siapa-siapa dan tak ada dia malah Partai Demokrat jauh lebih sehat. 

“Model-model kader seperti Darmizal dkk yang tergabung pada kelompok GPK PD adalah model kader yang merasa besar padahal “nothing”. Jangankan kader Partai Demokrat yang tahu betul tentang sepak terjang gerombolan GPK PD ini ketika Partai Demokrat berkuasa kala Pak SBY menjabat Presiden dua periode mereka adalah kelompok penikmat. Publik pun bisa memahami bahwa mereka adalah orang-orang yang tertolong dan diuntungkan ketika SBY menjabat sebagai Presiden,” ucapnya.

Sebelumnya Salah satu pengagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Darmizal mengaku menyesal telah membantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2015 silam. 

Darmizal mengklaim pada tahun 2015 lalu dirinya menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi Ketua DPD hingga DPC guna memenangkan SBY di Kongres tersebut.

"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC agar mereka berbulat tekad membangun kemistri agar pak SBY yang dipilih pada kongres 2015 di Surabaya," ujar Darmizal sambil menangis di konfrensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X