Seorang politikus muda bernama Raeesah Khan (26) belakangan ini menjadi perbincangan publik setelah dirinya berani menyuarakan terkait rasisme di Singapura. Bahkan, warganet Singapura ramai menggunakan tagar #IStandWithRaeesah di jagat Twitter.
Raeesah Khan adalah politisi muda dari Partai Pekerja (WP) yang menjadi kandidat dalam Pemilu Parlemen yang dihelat 10 Juli nanti. Pada 5 Juli lalu, ia dikejutkan dengan pengumuman adanya dua laporan polisi terhadapnya, tentang komentar yang ditulisnya pada 2018 di media sosial.
Tulisan itu dituding telah 'mempromosikan permusuhan antara kelompok-kelompok yang berbeda dengan alasan agama atau ras'. Tak lama, ia pun didampingi petinggi partai dan kemudian merespon kasus yang menjeratnya.
“Saya meminta maaf kepada kelompok ras atau komunitas yang telah dirugikan oleh komentar saya. Komentar saya kurang halus, dan saya menyesal membuatnya,” katanya.
"Saya merasa bergairah tentang masalah-masalah minoritas, terlepas dari ras, dan dalam hasrat saya, saya membuat pernyataan yang tidak pantas, dan saya harus bertanggung jawab untuk itu," ungkap Raeesah.
Alih-alih menjatuhkan namanya menjelang pemilu, Raeesah kini mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat, terutama golongan muda. Banyak warga Singapura yang mengapresiasi penyataannya karena dinilai mengungkapkan sebuah rahasia umum, namun menjadi topik yang tabu dibahas di Singapura.
Partai Tindakan Rakyat (PAP) yang merupakan lawan WP, kini telah dihujani kritik warganet karena diduga berada dibalik laporan kepolisian itu.