Penulis Novel Klasik 'Tinker Tailor Soldier Spy', John le Carre Meninggal Dunia

- Senin, 14 Desember 2020 | 14:57 WIB
Novelis John le Carre dan aktris Florence Pugh. (Instagram/florencepugh)
Novelis John le Carre dan aktris Florence Pugh. (Instagram/florencepugh)

John le Carre merupakan seorang penulis novel mata-mata klasik "Tinker Tailor Soldier Spy" meninggal dunia di usianya yang ke-89 tahun. 

Perwakilan John le Carre menyebut meninggalnya Cornwall itu dikarenakan sakit yang diderintanya yakni pneumonia. John le Carre atau David Cornwell itu meninggal di daerah barat daya Inggris pada Sabtu malam (12/12/20).

"Dia yang disukai tidak akan pernah terlihat lagi, dan kehilangannya akan dirasakan oleh setiap pecinta buku, semua orang yang tertarik dengan kondisi manusia," kata Jonny Geller, CEO The Curtis Brown Group, seperti dilansir dari Antara pada Senin (14/12/20).

Le Carre meninggalkan istrinya bernama Jane dan keempat putranya. Keluarga tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa dia meninggal karena pneumonia.

Dengan mengeksplorasi pengkhianatan di jantung intelijen Inggris dalam novel mata-mata, le Carre menantang asumsi Barat tentang Perang Dingin dengan mendefinisikan bagi jutaan orang tentang ambiguitas moral dari pertempuran antara Uni Soviet dan Barat.

Tidak seperti pesona James Bond dari Ian Fleming, pahlawan le Carre terjebak dalam belantara cermin di dalam intelijen Inggris dan mengalami kesulitan saat melarikan diri ke Moskow pada tahun 1963.

Penggambaran Perang Dingin yang begitu suram membentuk persepsi populer Barat tentang persaingan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat yang mendominasi paruh kedua abad ke-20 hingga runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Perang Dingin, bagi le Carre, adalah "A Looking Glass War" (nama novel di tahun 1965) tanpa pahlawan dan di mana moral dijual - atau pengkhianatan - oleh master mata-mata di Moskow, Berlin, Washington dan London.

Pengkhianatan terhadap keluarga, kekasih, ideologi, dan negara dijalankan melalui novel le Carre yang menggunakan tipu daya mata-mata sebagai cara untuk menceritakan kisah bangsa-bangsa, terutama kegagalan sentimental Inggris untuk melihat kemundurannya sendiri.

Begitulah pengaruhnya sehingga le Carre diberikan kredit oleh Oxford English Dictionary dengan memperkenalkan istilah spionase seperti "mole", "honey pot" dan "pavement artist" untuk penggunaan bahasa Inggris yang populer.

Karena karyanya, mata-mata Inggris sempat keberatan karena le Carre menggambarkan Dinas Intelijen Rahasia MI6 tidak kompeten, kejam dan korup.

le Carre memiliki sejumlah penggemar termasuk para pejuang Perang Dingin seperti mantan Presiden AS George H. W. Bush dan mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X