Terkait Kasus Kerumunan Massa Rizieq, Mahfud MD Siap Bertanggung Jawab

- Rabu, 16 Desember 2020 | 23:38 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Photo/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Photo/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Terkait massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko) Mahfud MD menjawab permintaan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil untuk bertanggung jawab.

"Siap Kang RK. Saya bertanggung jawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia karena dia punya hak hukum untuk pulang," kata Mahfud melalui akun Twitternya @mohmahfudmd, dikutip INDOZONE, Rabu (16/12/2020) malam.

Ia menjelaskan bahwa diskresi yang diberikan pemerintah hanya sebatas penjemputan dan pengantaran Habib Rizieq dari Bandara Soekarno-Hatta hingga ke Petamburan.

Mahfud pun berdalih bahwa penjemputan HRS di Bandara Soekarno-Hatta sudah berjalan tertib hingga HRS tiba di Petamburan pada sore harinya.

"Akan tetapi, acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan, sudah di luar diskresi yang saya umumkan," ujar Mahfud.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai adanya kerumunan massa FPI di sejumlah tempat saat kegiatan penjemputan Rizieq Shihab disebabkan adanya pernyataan dari Menko Polhukam Mahfud MD.

Baca juga: Sinopsis 'Accident Man (2018)' - Saat Pembunuh Bayaran Menghadapi Seorang Pembunuh

"Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, yakni penjemputan HRS (Rizieq Shihab) ini diizinkan," kata Ridwan Kamil usai diperiksa di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu.

Dengan adanya pernyataan yang memperbolehkan itu, menurut dia, menjadi tafsir masyarakat, khususnya anggota maupun simpatisan FPI, hingga bergerak menuju tempat penjemputan Rizieq, baik di Bandara Soekarno-Hatta, di Megamendung, maupun di Petamburan.

"Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah, sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, PSBB di Jabar, dan lain sebagainya," kata mantan Wali Kota Bandung itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X