KPOTI Temukan 7 Permainan Tradisional di Toba dan Upayakan Masuk Warisan Budaya Tak Benda

- Rabu, 16 Desember 2020 | 15:40 WIB
KPOTI Sumut memperagakan salah satu permainan tradisional kepada masyarakat (Foto: Istimewa))
KPOTI Sumut memperagakan salah satu permainan tradisional kepada masyarakat (Foto: Istimewa))

Utusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud-RI) melalui Direktorat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat bersama Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) laksanakan program Expedisi Pendataan Permainan Tradisional di Kampung Adat (PATAKA) di Toba.

Dalam kegiatanya, tim Expedisi PATAKA didampingi oleh KPOTI Provinsi Sumatera Utara, KPOTI Toba, Hubang Hasundutan dan KPOTI Tapanuli Utara. 

"Kami bersama KPOTI Toba, Humbahas dan Taput siap mendampingi seluruh rangkaian kegiatan TIM Expedisi PATAKA dalam melakukan pendataan permainan tradisional di kampung adat di Desa Ragi Hotang" ucap Ketua Umum KPOTI Provinsi Sumatera Utara Agustin Sastrawan Harahap.

Pendataan tersebut dilakukan selama 3 hari dimulai tanggal 12 sampai dengan 15 Desember 2020, 

Agustin mengatakan sejauh ini sudah ada 7 permainan tradisional yang terdata di Sumatera Utara yang memiliki keunikan dan nilai nilai filosofi antaranya yaitu, Datuk Husip, Marhorbo Horbo, Marjakkob, Marjambatan Tapanuli, Mossak Batak, Judi Parang dan Catur Batak.

"Nantinya hasil expedisi pendataan permainan tradisional ini akan diteliti dengan beberapa cara dan upaya sampai kepada nilai nilai filosofis, budaya, dan mafaat yang terkandung dalam permainan tradisional tersebut agar dapat dirasakan oleh masyarakat," lanjut Agustin.

Tidak hanya itu Wakil Ketua I Bidang Organisasi dan Pengembangan Daerah KPOTI Taufik Hidayat Suharto menyebutkan, berbagai permainan tradisional yang ditemukan juga akan diajukan untuk masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda sehingga permainan tradisional yang menjadi warisan turun temurun di tanah batak itu tidak dapat di klaim oleh pihak manapun. Kemudian selanjutnya juga akan dilakukan penggiatan permainan tersebut guna menjaga pelestarianya.

Melalui program ini KPOTI akan menyusun semua data  menjadi sebuah data base atau buku yang bersifat dokumen agar permainan tradisional yang berada di Kampung Adat tidak Punah.

"Anak anak tidak mengenal permainan tradisional bukan karena tidak ingin bermain, tetapi anak anak tersebut tidak ada yang mengajarkan dan tidak ada yang mengenalkan, padahal permainan tradisional banyak memberikan manfaat dan nilai nilai luhur disegala aspeknya," Sebut Taufik Hidayat.

Upaya ini mendapat sambutan dan apresiasi oleh masyarakat dimana upaya ini dinilai dapat melestarian permainan tradisional yang sudah ada secara turun temurun dari leluhur merekan.

"Terima kasih yang sebesar-besasrnyanya kami sampaikan kepada KPOTI dan TIM PATAKA yang sudah membantu kami sebagai dalam melakukan pendataan permainan tradisional di Toba, terkhusus di Desa Adat Ragi Hotang Meat, kami akan terus berupaya menggiatkan dan mengembangkan warisan budaya ini serta mengenalkannya keseluruh masyarakat Toba, Indonesia dan dikenal di seluruh dunia," ujar Sekretaris Umum KPOTI Toba Geovanni Nainggolan.

Di akhir perjalanannya Geovanni Nainggolan beserta pengurus KPOTI Toba lainya menyematkan Sirat kepada TIM PATAKA dan KPOTI Provinsi Sumatera Utara dan dilanjutkan dengan foto bersama.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X