6 Hal Ini Bakal Pengaruhi Pergerakan IHSG Sepekan Kedepan

- Selasa, 26 Mei 2020 | 11:40 WIB
Ilustrasi.(freepik)
Ilustrasi.(freepik)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan kedepan, diperkirakan akan dipengaruhi oleh enam faktor. Faktor-faktor tersebut tak lepas dari situasi pandemi virus corona secara global, yang hingga saat ini masih menjadi isu utama di dunia. 

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, faktor utama yang mempengaruhi capital market sepekan kedepan yaitu pertama, rencana undang-undang keamanan nasional baru Tiongkok yang membuat Beijing punya control yang lebih besar pada Hong Kong. 

"RUU ini ditentang Amerika dan berpotensi menimbulkan perang dingin  kedua negara yang merupakan ekonomi terbesar dunia saat ini," ujar Hans Kwee kepada Indozone, Selasa (26/5/2020). 

Faktor kedua yaitu, tuduhan Presiden AS Donald Trump pada ketidakmampuan Tiongkok mengatasi pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia. Hak ini berpotensi menaikan tensi kedua negera. 

Ketiga adalah rancangan undang-undang yang di setujui senat AS terkait peningkatan pengawasan terhadap perusahaan Tiongkok. 

"Ini adalah sentiment negative di pasar keuangan dan kemunduran dalam perkembangan pasar modal dunia kususnya Amerika Seritkat," tuturnya. 

Sentimen keempat atau selanjutnya adalah pelongaran bertahap lockdown oleh sebagian negara bagian Amerika dan negara-negara dunia menjadi sentiment positif. Tetapi kekawatiran gelombang ke dua menjadi perhatian pasar. Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda gelombang kedua Covid 19. 

-
Ilustrasi.(freepik)

Sementara itu, angka pengguran AS yang masih tinggi, meski sudah dalam trend penurunan menjadi sentimen kelima yang akan mempengaruhi capital market. 

"Tetapi yang di kawatirkan adalah setelah pelongaran lockdown ternyata tidak terjadi penciptaan lapangan kerja seperti yang di harapkan," jelasnya. 

Terakhir, kata Hans, beberapa pekan kedepan akan menjadi periode penting bagi pasar keuangan dunia karena pelaku pasar akan mencermati apakah pelongaran lockdown mampu mengembalikan daya beli dan mengembalikan ekonomi kembali normal sebelum pandemi virus corona.

"Melihat sebagian besar sentiment pasar yang ada relatif negatif di tengah terkoreksi pasar saham dunia pada saat pasar Indonsia libur, kami perkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi melemah di awal pekan dan berpotensi mengalami rebound (Pembalikan arah menguat) pada akhir pekan. Adapun suppot IHSG ada di level 4460 sampai 4317 dan resistance di level 4609 sampai 4726," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X