Seorang pramugari dari maskapai JetBlue bernama Kalina Collier, bikin geger karena mengaku diculik ketika sedang berlibur.
Namun, ternyata itu adalah kebohongan dan Kalina harus berurusan dengan hukum. Semua bermula ketika Kalina berlibur ke Jamaika pada 28 Januari 2021.
Dilansir Caribbean National Weekly, saat mengikuti tes antigen, ternyata Kalina positif Covid-19. Namun, hasil tesnya yang kedua menunjukkan negatif dan dia pun berangkat liburan ke Jamaika.
Setibanya di Jamaika, Kalina kembali dites Covid-19 dengan PCR yang hasilnya lebih akurat. Ternyata, Kalina masih positif Covid-19 dan harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari di hotel.
Tapi, lama-kelamaan Kalina merasa bosan isolasi terus-menerus dan keinginan untuk jalan-jalan sudah menggebu-gebu.
Akhirnya, Kalina mengaku bahwa dia sudah diculik dan akan dijual oleh penculiknya. Unggahan ini viral di media sosial dan polisi pun turun tangan.
Namun, ternyata Kalina baik-baik saja dan dengan santainya dia mengatakan itu hanyalah keisengan semata.
"Setibanya di Jamaika, Kalina Collier, yang dinyatakan positif virus corona ditempatkan di ruang isolasi. Ini sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 Jamaika sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Dia dikunjungi oleh polisi setempat pada hari Sabtu, 13 Februari dan dia juga tidak dalam bahaya apa pun," kata pihak kepolisian setempat.
Akibat kebohongannya, Kalina terancam dipecat oleh maskapai JetBlue. Pihak maskapai sampai harus meminta maaf kepada publik atas kegaduhan yang ditimbulkan oleh Kalina.
"Setelah melakukan investigasi, awak kabin tersebut kini sudah tidak lagi dengan JetBlue. Kami meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan menegaskan kembali kepercayaan kami pada protokol kesehatan yang diterapkan Jamaika," ujar Juru Bicara JetBlue Derek Dombrowski.
