Istri Edhy Prabowo Mengaku Pinjam Kartu Kredit, Demi Belanja di Hawaii

- Rabu, 17 Maret 2021 | 20:31 WIB
Istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang juga anggota DPR Fraksi Gerindra Iis Rosita Dewi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (17/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/ Reno Esnir)
Istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang juga anggota DPR Fraksi Gerindra Iis Rosita Dewi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (17/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/ Reno Esnir)

Iis Rosita Dewi sebagai istri mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengakui meminjam kartu kredit milik Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan M Zaini Hanafi untuk berbelanja di Hawaii.

Ia membeli sejumlah barang seperti jam Rolex hingga sweater.  Iis saat bersaksi di sidang perkara suap ekspor benur dengan erdakwa Direktur PT Dua Putera Perkasa Pratama (PT DPPP), Suharjito. Awalnya, Iis menceritakan diberi uang US$50 ribu oleh Edhy sebelum ke Hawaii, Amerika Serikat.

"Saya diberikan uang tiap bulan oleh Pak Edhy kadang lewat transfer kadang tunai sekitar Rp50 juta," kata Iis dikutip dari ANTARA.

Saat kunjungan ke Hawaii, Iis mengaku membeli jam Rolex Silver Gold untuk ibunya seharga USD 18 ribu. Dia menyebut tidak ada jam lain yang dia beli.

Baca juga: Prabowo Serahterimakan Kapal Selam KRI Alugoro-405, Buatan Dalam Negeri

"Ketika saya di Los Angeles saya masuk toko Rolex itu saya beli sengaja saya niatkan itu karena itu untuk hadiah ulang tahun ibu saya harganya yang silver gold sekitar USD 18 ribu tunai uang saya," ungkapnya.

Selain itu, Iis membeli kado untuk teman-temannya berupa sweater saat berada di San Francisco. Dia turut membeli sejumlah barang seharga USD 300-500 karena saat itu sedang diskon akhir tahun.

"Itu kurang lebih saya beli untuk kado teman-teman saya juga, beli dua sweater harganya sekitar 2-nya USD 500," ucap Iis.

Iis mengaku sempat dibayari belanja oleh Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP, Muhammad Zaini. Dia mengatakan disodori kartu kredit oleh Zaini dan Edhy saat itu menyebut tidak apa-apa.

"Sebetulnya ketika saya masuk ke Hermes barang yang saya cari tidak ada, saya akhirnya ambil syal USD 2.400, ketika saya ke kasir membayar, Pak Zaini menyerahkan kartunya, itu ada Pak Edhy dan bilang, 'Nggak apa-apa Ma, karena uang tunai yang ada di mama masih perlu buat bayar-bayar yang lain, nanti kita ganti di Tanah Air," ujarnya.

Dalam sidang ini, yang duduk sebagai terdakwa adalah Direktur PT DPPP Suharjito. Dia didakwa memberi suap ke Edhy Prabowo yang saat itu menjabat Menteri KKP. Suharjito disebut jaksa memberi suap ke Edhy sebesar Rp 2,1 miliar terkait kasus ekspor benur.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X