Jajaran Polda Metro Jaya kini masih mengembangkan kasus prostitusi anak di bawah umur dengan tersangka warga negara Amerika Serikat yang juga buronan FBI, Russ Albert Medlin. Sosok mucikari alias mami itu hingga kini masih diburu polisi.
"Ada satu DPO kita kejar, inisialnya A, dia yang siapkan anak kecil ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/6/2020).
Yusri mengatakan sosok A merupakan 'mami' yang membantu Medlin mencari anak-anak di bawah umur untuk memuaskan nafsunya. A merupakan seorang warga negara Indonesia.
"Yang DPO A itu dia warga negara Indonesia, dia maminya, penyedia, dia seorang wanita," ungkap Yusri.
Medlin sendiri disebut-sebut kerap meminta bantuan kepada A, wanita 20 tahun untuk mencari gadis-gadis belia berusia 15-17 tahun melalui aplikasi WhatsApp. Setiap satu anak, Medlin akan membayar senilai Rp2 juta untuk satu kali berhubungan suami istri.
"Memang betul sering dia keluar masuk anak anak wanita dibawah umur dengan dibayar Rp2 juta per satu orang sekali main," kata Yusri.
Selain itu, ada pula kebiasaan aneh yang sering dilakukan Medlin saat berhubungan suami istri dengan sang bocah. Dia sering memfoto dan memvideokan aksi persetubuhan itu.
"Setiap dia melakukan dia minta difoto, divideokan. Ada kemungkinan ini dia yang bersangkutan adalah pedofil, ini dugaan sementara yang bersangkutan pedofil," kata Yusri.
Seperti diketahui, jajaran Subdit IV Tipid Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di bawah pimpinan AKBP Dhany Aryanda dan Kompol Rovan Richard Mahenu berhasil menangkap buron FBI, Russ Albert Medlin di kediamannya di wilayah Jakarta Selatan. Medlin ditangkap dengan kasus prostitusi anak di bawah umur.
