Kapal Motor (KM) Puspita Jaya yang mengangkut 16 nelayan terbalik setelah diterpa ombak di Selat Sunda. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung dan baru ada sembilan korban yang berhasil dievakuasi.
"Sebanyak sembilan korban telah berhasil di evakuasi dengan selamat yang diantaranya Durja, Sanan, Dede Juri, Aji Alamsyah, Ashan, Ako, Juhedi, Udi dan Wawan," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi saat dihubungi, Selasa (23/6/2020).
Kombes Edy mengatakan pihaknya bersama tim Basarnas Banten, TNI AL Labuan dan tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Labuan masih melakukan pencarian terkait keberadaan korban lainnya. Masih ada sebanyak tujuh korban antara lain Tanjani, Jamal, Syamsuri Alias Suri, Suhandi Alias Goler, Rasmin, Joni Gunawan dan Kastirah yang hingga kini masih dalam pencarian.
"Kami bersama dengan tim SAR gabungan akan terus berusaha dengan maksimal untuk melakukan upaya pencarian terhadap korban yang belum berhasil di temukan," ungkap Edy.
Dikonfirmasi terpisah, Kabiddokkes Polda Banten Kombes Pol dr Nariyana mengatakan tim DVI Polda Banten sudah mendirikan pos antemortem. Pos itu bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pihak keluarga korban.
"Pendirian posko ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dari keluarga korban yang hilang akibat tenggelamnya KM Puspita Jaya" kata Kombes dr Nariyana.
Untuk diketahui KM Puspita Jaya yang ditumpangi 16 orang nelayan awalnya berlayar dari teluk Labuan, Kabupaten Pandeglang menuju perairan Pulai Rakata. Kapal tersebut berlayar dengan maksud untuk mencari ikan.
Saat sampai di tujuan, kapal itu terkena ombak yang cukup tinggi hingga mengakibatkan kapal terbalik. Para nelayan mencoba berenang hingga ke Pulau Rakata namun sebagian nelayan itu kembali berenang ke arah kapal yang terbalik itu.
