Komnas HAM Soroti Tingginya Jumlah Dokter Meninggal karena Virus Corona

- Kamis, 9 April 2020 | 13:55 WIB
Seorang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). (ANTARA/M Risyal Hidayat)
Seorang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI menyoroti tingginya jumlah dokter atau tenaga medis yang meninggal karena virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

Penyebabnya ditenggarai minimnya alat pelindung diri (APD) dan peralatan lainnya yang digunakan ketika menangani pasien Covid-19.

"Yang kita monitoring adalah tingginya jumlah dokter dan tenaga medis yang meninggal dan kita menjadi salah satu negara yang angka meninggal cukup tinggi," kata Komisioner Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam dalam jumpa pers virtualnya, Kamis (19/4/2020).

Choirul menilai, sejak pekan pertama Februari 2020 ketika merebaknya Covid-19 di Tanah Air, peralatan medis atau APD yang dimiliki tenaga kesehatan sangat memprihatinkan. 

Karena itu, tidak salah banyak kritikan datang dari publik kepada pemerintah terkait jaminan keselamatan para tenaga medis di garda depan penanganan Covid-19.

"Teman-teman dokter dan tenang medis, maupun teman-teman yang menunjang pekerjaan mereka dalam minggu pertama Februari awal sampai Maret itu memang kita kalang kabut," ungkapnya.

"Adanya Covid-19 yang sudah terjadi di berbagai negara harusnya kita lebih siap, ternyata tidak," bebernya.

Dia menjelaskan, karena minimnya APD yang dimiliki serta digunakan para tenaga medis membuat mereka menjadi korban Covid-19. 

"Akhirnya teman-teman dokter tenaga medis maupun penunjang yang lain mengalami peristiwa yang sangat kita sayangkan, padahal mereka ada di garda depan," tandasnya.

Sejauh ini, diketahui sudah 19 dokter yang meninggal dunia yang dikonfirmasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Selain itu, juga terdapat tenaga medis lainnya yang sudah dinyatakan terinfeksi atau tertular Covid-19, termasuk di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X