Mengidap Sindrom Sejak Lahir, Destiny Strickland Suarakan Perbedaan

- Kamis, 12 September 2019 | 15:13 WIB
photo/Dok. Lisa Brown/Youtube/Different is Beautiful
photo/Dok. Lisa Brown/Youtube/Different is Beautiful

Destiny Strickland, bocah perempuan berusia 11 tahun, terlahir dengan mengidap amniotic band syndrome yaitu komplikasi kehamilan yang terjadi ketika jumlah cairan ketuban dalam rahim terlalu sedikit. Sehingga, badan janin tidak seluruhnya terbungkus. Ketika janin dilahirkan, ada beberapa bagian tubuh yang mengalami kecacatan.

Kondisi itulah yang dialami oleh Destiny. Dia mengalami sumbing di bagian wajah, bibir, dan mata kirinya. Hingga saat ini, Destiny telah menjalani 31 operasi. Operasi bedah pertamanya dilakukan ketika dia masih berusia 4 bulan.

"Masalah ini pun bergabung dengan pertumbuhan, dan tidak sulit untuk memahami jumlah dan varian operasi yang diperlukan," kata Dr. Joseph Williams, kepala bedah plastik di Children's Healthcare of Atlanta, Amerika Serikat.

-
photo/Dok. Lisa Brown

Johns Hopkins Medicine mengatakan bahwa peluang untuk terjadinya kasus ini adalah 1:1.200 hingga 1:15.000 kelahiran. Sampai saat ini, tercatat sebanyak 600 kelahiran bayi di dunia dengan kondisi cacat fisik akibat amniotic band syndrome.

Sindrom ini sulit untuk dideteksi sejak dini. Pemeriksaan kehamilan seperti ultrasonografi (USG) yang dilakukan rutin saat hamil tidak dapat mendeteksi kondisi ini, sehingga sangat sulit untuk diketahui.

Melihat kondisi Destiny, nenek dan wali hukumnya, Lisa Brown, ingin melindungi cucunya dari reaksi yang tidak diinginkan di tengah masyarakat. Karena itulah, Brown selalu membatasi waktu ketika Destiny ingin berbicara di depan umum. Ia takut dengan apa yang akan orang katakan.

"Reaksi yang saya dapat dari beberapa orang, bahkan orang dewasa, telah menghancurkan hati saya. Aku ingin melindunginya dari itu. Kalau saja aku bisa membawanya pergi dan menjauhkannya dari semua itu, aku akan melakukannya," kata Brown.

-
photo/Dok. Lisa Brown

Namun ternyata, Destiny yang terus bertumbuh, tidak ingin bersembunyi dari dunia lagi. Dia ingin dunia tahu bahwa setiap orang berbeda dengan caranya sendiri. Dia berharap orang-orang tidak pernah menyembunyikan apapun yang mereka miliki, meskipun itu menjadi bahan olokan.

Pada hari pertamanya masuk taman kanak-kanak, Destiny berjalan ke kelasnya dengan percaya diri dan siap untuk mendapatkan tempat baru. Saat itulah, Lisa Brown menyadari bahwa ketakutannya selama ini tentang cibiran orang terhadap Destiny, berasal dari dirinya sendiri.

Hari pertama Destiny sekolah pun berjalan lancar. Dia bahkan dengan mudah mendapatkan teman baru dan banyak orang ingin mengenalnya lebih dekat.

-
photo/Youtube/ Different is Beautiful

Guru-guru dan penasihat di sekolah Destiny mengimbau kepada semua siswa di setiap kelas tentang pentingnya memahami bahwa setiap orang berbeda dengan caranya sendiri, dan bagaimana perbedaan itu seharusnya bisa diterima, bukan justu dijauhi.

"Pada hari pertama sekolah, dia mendapati mejanya dipenuhi dengan kartu ucapan dari murid-murid TK hingga kelas V. Mereka menyambut kedatangannya. Ada ucapan 'aku ingin menjadi temanmu'. Itu sangat mengagumkan," kata Brown.

Tak sampai di situ, Destiny ingin mengambil langkah lebih jauh lagi untuk menginspirasi orang sebanyak mungkin. Bersama neneknya, Destiny memulai kampanye 'Different is Beautiful' dan mereka unggah di channel Youtube dengan nama yang sama.

Menurut Destiny, penampilan luar seseorang bukanlah masalah yang harus diperbincangkan. Sebab, yang terpenting adalah apa yang ada di dalam diri seseorang itu, termasuk kebaikan hatinya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X