Jokowi Harus Dengar Masukan Anies, Jangan Bertentangan Terus

- Rabu, 27 Mei 2020 | 20:46 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/Sigit Kurniawan)
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaraan HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). (ANTARA/Sigit Kurniawan)

Pemerintah pusat harus kembali duduk satu meja dengan pemerintah provinsi paska lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah. Pasalnya, ada kekhawatiran ledakan jumlah penderita virus corona (Covid-19). 

Hal Ini diperkuat adanya ratusan ribu mobil atau kendaraan ke sejumlah daerah pada pekan lalu. Belum lagi masih operasi sejumlah pasar tradisional dan pasar modern seperti mal atau pusat perbelanjaan. 

Terjadinya banyak pelanggaran dua kondisi di atas dilatarbelakangi kurang tegasnya pemerintah dalam membuat aturan. Jadi tidak mengherankan apabila mobil-mobil tadi menggunakan segala cara agar dapat mudik atau pulang kampung. 

Begitupula dengan prilaku keinginan beli baju atau baju lebaran hingga menyebabkan kerumunan. Akibatnya dapat mudah ditebak. Masyarakat akan kucing-kucingan dengan aparat keamanan. 

"Ini akhirnya contoh kasus di Dumai. Masyarakat berontak. Sudah tidak jelas aturan main. Ada keberpihakan pada golongan tertentu," ucap Peneliti Insititut Riset Indonesia (INSIS) Dian Permata saat berbincang dengan Indozone, Rabu (27/5/2020).

Tontonan model ini terus disajikan pemerintah. Keinginan pemerintah untuk membuka akses mal pada 8 Juni mendapat suara minor dari pemerintah daerah. DKI Jakarta contohnya. 

Sebagai salah satu epicentrum penyebaran Covid-19 terbilang wajar apabila Anies Baswedan menchallenge keinginan membuka mal pada tanggal tersebut dilakukan. Tentu, Anies dan jajaran punya alasan kuat. Kenapa mereka resisten dengan pernyataan Jokowi. 

"Kadang pemimpin juga harus dengar apa mau yang disampaikan oleh orang lain. Dikunyah dulu. Soal ditelan atau itu soal lain," jelas dia.

Jika model komunikasi pemerintah pusat dan daerah tidak nyambung, maka upaya pencegahan Covid-19 diprediksi akan makin panjang. 

"Pada akhirnya, ketika ada clash titans antara mereka, rakyat jadi korban. Ancaman mati lantaran Corona dan ketiadaan asupan makanan jadi pilihan masyarakat," pungkas Dian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X