Di tengah prosedur karantina yang ceroboh di sektor hotel, Menteri Kesehatan negara bagian Victoria kembali menghebohkan dengan pernyataannya pada Sabtu (26/9/2020).
Melansir dari laman Straits Times, Sabtu (26/9/2020), Jenny Mikakos merilis pernyataan bahwa dirinya tidak dapat meneruskan tugas di Kabinet negara bagian Victoria menyusul komentar Perdana Menteri Daniel Andrews untuk penyelidikan program terkait program karantina pemerintah.
"Hari ini saya menulis surat kepada Pemerintahan Victoria untuk menyatakan mengundurkan diri sebagai Menteri hari ini. Saya juga akan mengundurkan diri dari Parlemen," tulus Mikakos dalam surat pernyataan yang ia unggah di Twitter.
Sementara itu, Perdana Menteri Daniel Andrews mengatakan bahwa ia tidak tahu siapa yang membuat keputusan untuk menyewa perusahaan keamanan untuk memantau karantina di hotel-hotel di ibu kota Melbourne.
Namun, Andrews menganggap jika Menteri Kesehatan Mikakos bertanggung jawab atas program tersebut, menurut laporan dari Australian Broadcasting Corp.
Sementara itu, Mikakos menerangkan dirinya dalam pernyataan itu ia tidak pernah mengabaikan tanggung jawabnya, tapi hal itu bukan miliknya sendiri.
Tidak seperti negara bagian lain, yang mengandalkan polisi atau angkatan bersenjata untuk mengawasi karantina hotel, Victoria menyewa perusahaan keamanan swasta.
Dari berbagai masalah yang ada, petugas tidak menggunakan peralatan perlindungan pribadi, keluarga dapat berbaur di kamar satu sama lain, dan beberapa penjaga berhubungan seks dengan tamu yang dikarantina, berdasarkan laporan dari surat kabar Herald Sun.
Di sisi lain, Epidemiolog Charles Alpren mengatakan bahwa penyelidikan yudisial bulan lalu setidaknya 90 persen dari kasus COVID-19 yang dapat dikaitkan dengan pelanggaran saat karantina di hotel.
Sementara negara bagian dan teritori lain telah mengekang atau bahkan sebagian besar menghilangkan penularan komunitas, kasus Covid-19 di Victoria terus melonjak menjadi lebih dari 20.000 - sekitar 75 persen dari total di seluruh Australia.
