Cerita Nelayan Pasca Jatuhnya Sriwijaya Air, Dengar Dentuman Keras & Puing Beterbangan

- Senin, 11 Januari 2021 | 09:09 WIB
Lokasi pencarian Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. (photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Lokasi pencarian Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. (photo/ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Nelayan Pulau Lancang, Hendrik Mulyadi menceritakan detik-detik saat ia menyaksikan jatuhnya Sriwijaya Air. Ia melihat ombak cukup tinggi & suara dentuman yang sangat keras.

"Saat itu hujan cukup besar (kemungkinan berkabut), dan kami bertiga di tengah laut sedang konsentrasi mengambil bubu (alat penangkap rajungan), tiba-tiba ada seperti kilat ke arah air disusul dentuman keras, puing berterbangan sama air (ombaknya) tinggi sekali, untung kapal saya enggak apa-apa," kata Hendrik, melansir Antara, Senin (11/1/2021).

Dua menit kemudian, Hendrik mengaku dia dan rekannya cukup terkejut dan bertanya-tanya soal dentuman keras itu. Mereka sempat mengira itu adalah bom yang jatuh dan meledak.

Akan tetapi kata Hendrik, sesaat sebelum kejadian dia sama sekali tak mendengar suara mesin pesawat. Dia juga tak melihat kobaran api usai dentuman keras tersebut.

"Suara mesin nggak ada. Terus saat kejadian nggak kelihatan ada api, hanya asap putih, puing-puing yang berterbangan, air yang berombak besar, dan ada aroma seperti bahan bakar," katanya.

Walau dia dan kapalnya tak terdampak suara dentuman keras itu, Hendrik mengaku masih terguncang. Bahkan dia sampai tak enak makan dan tidur karena hal tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. 

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari : 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X