TNI Turun Tangan Copot Baliho Rizieq Shihab, Andi Arief: Negara Sudah Kalah, Tak Mampu!

- Sabtu, 21 November 2020 | 09:43 WIB
Pangdam JayaJayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Pangdam JayaJayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman. (ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Penurunan baliho Rizieq Shihab oleh TNI menjadi trending topic dalam beberapa hari terakhir. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pun sudah mengakui kalau pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh sekelompok orang berbaju loreng dilakukan atas perintahnya.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Mayjen Dudung kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Menanggapi hal itu, politikus Partai Demokrat Andi Arief menilai bahwa tindakan TNI tersebut menunjukkan bahwa negara dan seluruh pendukungnya telah kalah. Ia tidak menjelaskan secara spesifik siapa "negara dan pendukungnya" yang ia maksud, namun diduga yang ia maksud adalah pemerintahan Jokowi dan para pendukungnya.

"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," kata Andi dalam cuitannya di Twitter, Jumat malam (20/11/2020).

-
Cuitan Andi Arief di Twitter.

Sebelumnya, Dudung mengatakan pencopotan baliho itu dilakukan lantaran baliho itu terus dipasang meski sudah berulang kali dicopot oleh Satpol PP. Atas dasar itulah pihaknya mencopot baliho tersebut.

"Karena beberapa kali Pol PP menurunkan dinaikkan lagi ya," ungkap Dudung.

Lebih jauh Dudung mengatakan setiap warga negara harus taat dengan peraturan di negaranya sendiri termasuk masalah pemasangan baliho. Masyarakat tidak boleh seenaknya ketika memasang baliho.

"Begini, kalau siapapun di Republik ini, ini negara hukum harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya dan tempat ditentukan jangan seenaknya sendiri seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu," kata Dudung.

Dudung kemudian mengkritisi terkait seruan revolusi di baliho-baliho HRS. Dengan tegas Dudung menyebut pihaknya akan membersihkan hal-hal seperti itu.

"Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri. Ingat ya saya katakan itu perintah saya dan ini akan saya bersihkan semua. Tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," pungkas Dudung.

Lebih tegas lagi Dudung menyebut jika perlu ormas FPI itu dibubarkan jika berani bermain-main dengan TNI. Dudung dengan keras mengimbau agar tidak ada yang bersikap tidak mematuhi aturan hukum di negara Indonesia.

"Jangan coba-coba pokoknya, kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI mari," ungkap Dudung.

Sebelum, video yang beredar menampilkan sekelompok pria berpakaian loreng-loreng menurunkan sebuah baliho bergambar Rizieq Shihab, pimpinan ormas Front Pembela Islam.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X