Bersaing Jadi Orang Terkaya, Jeff Bezos & Elon Musk Terancam Bayar Pajak Puluhan Triliun

- Kamis, 4 Maret 2021 | 18:09 WIB
Kiri: Jeff Bezos (REUTERS/Anushree Fadnavis) / Kanan: Elon Musk (Steve Nesius)
Kiri: Jeff Bezos (REUTERS/Anushree Fadnavis) / Kanan: Elon Musk (Steve Nesius)

Partai Demokrat di Amerika Serikat mengusulkan RUU Pajak Ultra Millionaire untuk para crazy rich. Jika RUU ini lolos, orang-orang super kaya di AS wajib membayar pajak 2% persen dari kekayaan mereka tiap tahun.

Untuk kekayaan lebih dari US$1 miliar, maka ditambah pajak 1% lagi. Hal ini pun membuat orang kaya seperti Jeff Bezos, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates, harus merogoh kocek dalam untuk membayar pajak.

Senator Demokrat Elizabeth Warren mengatakan pajak untuk para crazy rich itu hanya dikenakan untuk 100 ribu keluarga terkaya di AS atau cuma 0,05% populasi.

Namun, hasil pajak mereka bisa menghasilkan US$3 triliun dalam 10 tahun. Pajak ini nantinya akan digunakan untuk membiayai infrastruktur pendidikan, perawatan anak, dan energi bersih.

Kalau RUU ini disahkan menjadi UU, maka Jeff Bezos harus membayar pajak setara Rp79,8 triliun untuk tahun 2020. Elon Musk membayar Rp 64,4 triliun, Bill Gates Rp 50,4 triliun dan Mark Zuckerberg Rp42 triliun.

Meski begitu pajak ini tak berpengaruh banyak untuk kekayaan mereka. Jeff Bezos bahkan masih memiliki uang Rp 2.590 triliun setelah dipotong pajak.

Untuk memastikan para crazy rich tersebut patuh membayar pajak, maka akan dibentuk tim yang belajar dari pengalaman Eropa, dimana para orang kaya mampu menghindari peraturan pajak dengan mudah.

"Kami belajar dari beberapa kesalahan yang terjadi di Eropa. Versi pajak kekayaan ini mencakup semua properti Anda. Tidak masalah jika disimpan di saham atau di real estat atau di pacuan kuda. Semuanya tertutup, jadi tidak ada gunanya memindahkan properti. Juga dimana pun Anda memegangnya, itu terlindungi, apakah Anda memegangnya di sini di AS, apakah Anda memegangnya di Kepulauan Cayman." kata Warren.

Aturan pajak untuk para orang super kaya ini juga mendesak untuk disahkan, karena pandemi virus Corona justru mempercepat kesenjangan kekayaan di AS.

"Kami benar-benar memahami arah yang telah kami tuju. Pandemi ini telah menciptakan lebih banyak miliarder. Orang-orang di atas tidak bergantung pada kuku mereka," tutur Warren kepada CNBC.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X